TB Paru merupakan suatu penyakit pada paru-paru karena kuman Mycobacterium Tuberculosis. TBC dapat menimbulkan gejala seperti batuk yang berlangsung lama, biasanya berdahak serta mengeluarkan darah. Penyakit ini banyak ditemukan di negara-negara yang berkembang seperti Indonesia dan dapat terjadi pada anak-anak serta orang dewasa.
1. Gejala TB Paru yang Biasa Muncul
a). Gejala Utama :
• Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih
b). Gejalah Tambahan :
• Dahak bercampur darah
• Batuk darah
• Sesak nafas
• Badan lemas
• Malaise
• Nafsu makan menurun
• Berat badan menurun
• Berkeringat pada malam hasi tanpa kegiatan fisik
• Demam meriang lebih dari satu bulan
Penyebaran penyakit TB Paru dapat terjadi melalui orang yang telah mengidap TBC. Kemudian, batuk atau bersin menyemburkan air liur yang telah terkontaminasi dan terhirup oleh orang disekitar yang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap penyakit tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru-paru, penyakit ini dapat memberi dampak juga pada tubuh lainnya.
2. Faktor–Faktor yang Menyebabkan TB Paru
- Umur
- Pendidikan
- Lama kontak keluarga dengan penderita TB Paru
- Perilaku
- Pengetahuan
- Status ekonomi
- Kebiasaan merokok
Pengobatan TBC Paru memerlukan waktu yang lama yaitu 6 bulan. Pada kasus yang lebih berat pengobatan bisa sampai 9 bulan. Selama pengobatan, kesembuhan penderita sangat tergantung kepada dirinya sendiri. Salah satu faktor penting adalah taat meminum obat yang diberikan dokter dan makan makanan yang sehat.
Penderita TBC boleh mengkonsumsi makanan apa saja terutama yang banyak mengandung protein. Mengkonsumsi telur, tahu, tempe, daging, dan ikan sangat baik untuk kesembuhan TBC Paru.
Makanan yang tidak boleh dikonsumsi penderita TBC adalah makanan yang tidak seha.. Banyak sekali contoh makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji serta makanan yang banyak mengandung minyak dan bahan – bahan pengawet.
3. Cara Mencegah TB Paru:
- Minum obat untuk mencegah penularan kuman TB
- Tutup mulut ketika batuk dan bersin
- Buanglah dahak pada tempat yang tepat
- Memiliki rumah dengan ventilasi udara yang bak
4. Tahap-Tahap Pencegahan
a). Tahap Primer
Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit belum mulai / pada periode pre-patogenesis) dengan tujuan agar tidak terjadi proses penyakit. Tujuannya adalah untuk mengurangi insiden penyakit dengan cara mengendalikan penyebab penyakit dan faktor risikonya.
Upaya yang dilakukan adalah untuk memutus mata rantai infeksi “agent – host – environment”. Terdiri dari Health Promotion dan Specific Protection. Dapat dilakukan melalui 2 strategi yaittu populasi dan individu.
Fase penyakit yaitu faktor-faktor penyebab khusus dan targetnya yaitu total populasi, kelompok terseleksi dan individu sehat.
Tingkat pencegahan primer:
- Promosi kesehatan
- Pendidikan kesehatan, penyuluhan
- Gizi yang cukup sesuai dengan perkembangan
- Penyediaan perumahan yg sehat
- Rekreasi yang cukup
- Pekerjaan yang sesuai
- Konseling perkawinan
- Genetika
- Pemeriksaan kesehatan berkala
Perlindungan khusus:
- Imunisasi
- Kebersihan perorangan
- Sanitasi lingkungan
- Perlindungan thdp kecelakaan akibat kerja
b). Tahap Sekunder
Upaya pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung namun belum timbul tanda / gejala sakit (patogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit tidak berlanjut Tujuannya adalah untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi centuknya berupa deteksi dini dan pemberian pengobatan (yang tepat). Fase penyakit yaitu tahap dini penyakit dan targetnya adalah pasien itu sendiri.
Tingkat pencegahan sekunder :
- Diagnosis dini dan pengobatan segera
- Penemuan kasus (individu atau masal)
- Skrining (penapisan)
Pemeriksaan khusus dengan tujuan :
- Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
- Mencegah penyebaran penyakit menular
- Mencegah komplikasi dan akibat lanjutan
- Memperpendek masa ketidakmampuan
- Pengobatan yang cukup untuk menghentikan proses penyakit
- Mencegah komplikasi dan sekuele yang lebih parah
- Penyediaan fasilitas khusus untuk membatasi ketidakmampuan dan mencegah kematian
c). Tahap Tersier
Pencegahan yg dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode patogenesis) dengan tujuan untuk mencegah cacat dan mengembalikan penderita ke status sehat Tujuannya adalah untuk menurunkan kelemahan dan kecacatan, memperkecil penderitaan dan membantu penderita-penderita untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi yang tidak dapat diobati lagi, terdiri dari atas disability limitation dan rehabilitation.
Fase penyakit yaitu penyakit tahap lanjut (pengobatan dan rehabilitasi) dan targetnya yaitu pasien.
Tingkat pencegahan tersier:
- Rehabilitasi
- Penyediaan fasilitas untuk pelatihan hingga fungsi tubuh dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya
- Pendidikan pada masyarakat dan industriawan agar menggunakan mereka yang telah direhabilitasi
- Penempatan secara selektif
- Mempekerjakan sepenuh mungkin
- Terapi kerja di rumah sakit
- Menyediakan tempat perlindungan khusus
Referensi :
- poltekkesjogja.ac.id
- dinus.ac.id
- Tbc penyakit menular penyebab kematian no 1 di dunia
- Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan tb paru
- slideplayer.info
Penulis: Endang Ekayanti Pasulu
Penulis adalah mahasiswa semester 3 Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado.