Pengertian Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh benda panas, termasuk api, air panas, dan uap panas. Rusaknya kulit akibat luka bakar membuat penderitanya rentan mengalami infeksi, karena kulit merupakan lapisan pertahanan awal tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu, penanganan perlu dilakukan secepatnya.
Upaya penanganan luka bakar berbeda-beda, tergantung lokasi dan tingkat keparahan luka. Luka bakar yang ringan bisa ditangani secara mandiri di rumah. Namun pada luka bakar yang dalam atau luas, diperlukan penanganan khusus.
Tanda-tanda & gejala
Anda mungkin pernah melihat atau mengalami luka bakar sebelumnya, misalnya akibat kegiatan memasak atau memperbaiki mobil. Tergantung pada tingkatan luka, gejala yang muncul mungkin berbeda.
Umumnya, tanda-tanda dan gejala meliputi:
- Kulit kemerahan
- Rasa sakit di area luka
- Lecet
- Kulit membengkak
- Kulit mengelupas
- Kulit melepuh
- Perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning, atau hitam.
Tingkat Keparahan Luka Bakar
Berdasarkan kerusakan kulit yang terjadi, luka bakar dibagi menjadi 3 derajat, yaitu:
- Luka bakar derajat 1. Luka bakar ini hanya menyebabkan kerusakan di lapisan luar kulit (epidermis).
- Luka bakar derajat 2. Luka bakar ini hingga menyebabkan kerusakan di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis).
- Luka bakar derajat 3. Kerusakan hingga mencapai lapisan lemak, serta merusak saraf dan pembuluh darah.
Selain kedalaman kerusakan kulit, tingkat keparahan luka bakar juga bisa diukur dari luas area yang terbakar. Perhitungan persentase area permukaan kulit yang terbakar pada orang dewasa terdiri dari:
- Area kepala: 9%
- Dada: 9%
- Perut: 9%
- Punggung dan bokong: 18%
- Setiap lengan: 9%
- Setiap tungkai: 18%
- Daerah kelamin: 1%
Penyebab Luka Bakar
Luka bakar disebabkan oleh kulit yang bersentuhan atau terpapar dengan:
Gesekan. Apabila benda yang kasar, panas, dan keras menggesek kulit Anda, Anda akan mengalami luka bakar friction atau gesekan. Biasanya, luka ini dialami orang yang mengalami kecelakaan seperti terjatuh dari motor atau sepeda.
Frostbite. Frostbite terjadi ketika kulit terkena kontak langsung dengan benda atau berada pada tempat yang bersuhu sangat dingin dalam jangka waktu yang lama.
Menyentuh langsung objek yang panas. Kulit yang terkena objek panas seperti cairan, api, atau metal dapat menimbulkan luka. Udara atau asap yang terlalu panas juga dapat menyebabkan luka pada kulit muncul.
Paparan radiasi. Luka ini terjadi akibat paparan radiasi atau sinar ultraviolet matahari yang terlalu lama. Penyebab utamanya adalah sinar matahari dan sinar X-ray.
Zat kimia. Seringnya, zat-zat kimiawi yang dapatmenyebabkan luka bakar adalah cairan dengan asam atau basa yang kuat seperti asam hydrochloric atau natrium hidroksida. Paparan dengan zat ini bisa terjadi di rumah, sekolah, atau tempat bekerja. Bahan kimia lain yang juga dapat menimbulkan luka bakar di antaranya adalah asam baterai mobil, zat pemutih dan pembersih, serta amonia.
Sengatan arus listrik. Apabila Anda menyentuh aliran listrik atau tersetrum, lapisan kulit Anda akan mengalami kerusakan dan terluka.
Faktor-faktor Resiko
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kondisi ini:
- Usia: anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan benda-benda di sekitarnya, termasuk yang mudah terbakar. Karena alasan ini, mereka membutuhkan perhatian khusus agar tidak terjadi kecelakaan.
- Tinggal di rumah tanpa detektor asap: kebakaran lebih sulit dicegah pada tempat-tempat yang tidak memiliki detektor asap.
- Merokok: bila tidak berhati-hati, luka ini bisa timbul akibat tersundut putung rokok atau saat menyalakan korek. Hal ini juga sangat berbahaya bila dilakukan di tempat yang mudah terbakar.
- Menggunakan microwave: penggunaan microwave yang tidak mengikuti anjuran atau aturan masak pada label makanan berpotensi menyebabkan kebakaran.
- Bekerja dengan benda sumber panas atau kabel listrik: berkutat dengan besi, metal, dan kabel listrik meningkatkan risiko Anda mengalami luka.
Penyimpanan benda mudah terbakar yang tidak tepat: benda seperti korek gas, hairspray, atau deodoran harus disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan api. Bila tidak, hal ini akan memicu timbulnya percikan api. - Menggunakan kompor: sering melakukan kegiatan di dapur seperti memasak dengan kompor atau memasang gas meningkatkan peluang Anda terluka.
Pengobatan Luka Bakar
Pertolongan pertama untuk mengatasi luka bakar adalah memadamkan api ataupun mengangkat benda yang masih membara dari penderita, yang dilanjutkan dengan pelepasan baju atau kain yang menempel pada kulit yang terbakar.
Penderita selanjutnya dapat mendinginkan luka bakar dengan air mengalir dan mengonsumsi parasetamol untuk meredakan sakit. Jika luka bakarnya parah, penderita disarankan untuk mendapat pengobatan lanjutan di rumah sakit.
Komplikasi Luka Bakar
Luka bakar dapat menimbulkan berbagai komplikasi jika tidak diobati dengan benar. Di bawah ini adalah beberapa komplikasi akibat luka bakar:
- Bekas luka
- Hipotermia
- Gangguan bergerak
- Infeksi
- Gangguan pernapasan
- Kehilangan banyak cairan tubuh
Pencegahan Luka Bakar
Ada berbagai cara untuk mencegah terjadinya luka bakar. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah luka bakar adalah tidak lupa mematikan api atau sumber api, tidak merokok di dalam gedung, dan menggunakan pelindung tangan saat memasak.
Selain itu untuk menghindarkan anak-anak dari luka bakar, jauhkan anak dari segala sumber api seperti korek api.
Penulis: Yulmin Yesnath
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado