MANADO, ZONAUTARA.com – Perubahan perilaku warga menuju kepatuhan terhadap penerapan protokol Covid-19 guna mencegah penyebaran wabah makin meningkat. Warga dengan disipin mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Meski di sisi lain protokol kesehatan itu, khususnya poin terakhir, membuat pendapatan mereka berkurang. Seperti yang dirasakan oleh Burhanuddin Mustafa, sopir angkutan umum.
Dia menjelaskan, di tengah pendemi seperti ini sangat sulit untuk bekerja. Apalagi membawa angkutan umum, dikarenakan peraturan kesehatan yang harus diterapkan.
“Seperti memakai masker menyiapkan hand sanitizer dan menjaga jarak. Di dalam angkutan umum ketika menjaga jarak berarti harus mengurangi jumlah penumpang, dan itu membuat kami kesulitan,” tutur Burhanuddin, Senin (26/10/2020).
Sopir angkutan umum jalur Pineleng – Karombasan itu menambahkan, meskipun begitu dia harus mematuhi anjuran pemerintah demi keselamatan bersama meski berpengaruh di pendapatan.
“Pendapatan kami sebelum Covid-19 sehari 200 ribu sampai 300 ribu di luar uang mengisi bensin dan uang setoran angkutan,” ujar Mustafa.
Dia menuturkan, ketika adanya wabah Covid-19 ini dia sangat kesulitan dikarenakan penumpang berkurang sehingga pendapatan menurun drastis. Untuk mendapatkan Rp150 ribu sangat sulit.
“Ditambah harus mengisi bensin, dan membayar setoran angkutan umum kepada pemilik angkutan, itu yang membuat kami kesulitan,” ujarnya.
Burhanuddin mengatakan, meski belum berumah tangga dia merasa cukup sulit, apalagi mereka yang sudah berkeluarga. Walau demikian, dia tetap patuh menjalankan protokol kesehatan, dan berharap pandemi segera berakhir.
“Agar kita bisa bekerja secara normal, tempat duduk dalam angkutan umum ini bisa penuh terisi, dan pendapatan bertambah,” ujarnya.
Penulis: Ardiansyah Mustafa/detikmanado.com