Luka bakar dapat menganggu kesehatan atau menyebabkan keadaan darurat. Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang pada umumnya luka bakar disebabkan oleh api, listrik, bahan kimia, dan cairan panas.
Pengobatan luka bakar biasa dilakukan tergantung pada bagian yang terluka, luas luka, dan keparahan luka. Pada umumnya luka bakar dapat sembuh dengan perawatan dan pengobatan di rumah.
Namun pada luka bakar dengan tingkat keparahan tertentu membutuhkan penanganan khusus oleh para ahli medis.
Data riset kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan yang diriIis pada 2013 mencatat, luka bakar menempati urutan keenam penyebab cedera tidak disengaja (unintentional injury). Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, luka bakar menyebabkan sekitar 195.000 jiwa meninggaI di Indonesia setiap tahun.
Riset Kementerian Kesehatan tersebut juga menekankan anak-anak usia 1-4 tahun menjadi kelompok umur yang paling rentan terkena luka bakar dengan tingkat prevalensi sampai 1,5 persen.
Luka bakar tidak mempengaruhi kulit secara keseluruhan. Untuk membedakan luka bakar ringan dari luka bakar yang serius berdasarkan pada tingkat kerusakan jaringan.
Berikut adalah klasifikasi dari luka bakar:
- Luka bakar tingkat satu. Luka bakar jenis ini merupakan luka bakar ringan yang hanya mempengaruhi lapisan luar kulit (epidermis) berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri pada bagian yang luka. Umumnya akan sembuh dalam beberapa hari hingga satu minggu dengan perawatan dan pengobatan yang sederhana.
- Luka bakar tingkat dua. Luka bakar tingkat dua mempengaruhi kulit pada lapisan epidermis dan lapisan kedua kulit yaitu dermis yang akan menyebabkan kulit menjadi merah, terdapat bercak putih pada kulit, nyeri, bengkak, dan luka akan sering terlihat basah atau lembab, bahkan kulit bisa melepuh.
- Luka bakar tingkat tiga. Luka bakar tingkat tiga adalah luka bakar yang telah mencapai ke dalam lapisan lemak dibawah kulit. Bagian kulit yang terbakar dapat menjadi hangus hitam atau putih. Kulit mungkin terlihat seperti lilin atau kasar. Luka bakar tingkat tiga dapat merusak saraf dan menyebabkan mati rasa. Seseorang dengan luka bakar tingkat tiga juga dapat mengalami kesulitan bernafas.
- Luka bakar tingkat empat. Luka bakar tingkat empat memiliki kedalam luka bakar hingga pada bagian subkutan, otot dan kemungkinan tulang. Pada tingkat ini bagian luka bakar mengalami perubahan bentuk dan terkadang memerlukan tindakan amputasi.
Tanda-tanda & gejala Luka Bakar
- Kulit kemerahan.
- Rasa sakit di area luka.
- Lecet.
- Kulit membengkak.
- Kulit mengelupas.
- Kulit melepuh.
- Perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning, atau hitam.
Kedalaman luka bakar dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:
- Infeksi. Luka bakar dapat menyebabkan kulit menjadi lebih mudah mengalami infeksi bakteri dan meningkatkan terjadinya sepsis. Sepsis adalah infeksi dimana bakteri berada didalam darah sehingga dapat mempengaruhi seluruh tubuh dan mengancam jiwa. ha ini akan berlangsung cepat dan dapat menyebabkan kegagalan organ.
- Penurunan volume darah. Luka bakar dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan kehilangan cairan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya hipovolemia atau penurunan volume darah hingga dibawah rentang normal. Penurunan volume darah dan cairan pada tubuh akan mengganggu kerja jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
- Suhu tubuh rendah. Kulit dapat membantu mengontrol suhu pada tubuh, sehingga ketika sebagian besar kulit terluka maka tubuh dapat kehilangan panas. Hal ini dapat meningkatkan resiko suhu tubuh menjadi rendah atau biasa dalam bahas medis disebut hipotermia. Hipotermia adalah suatu kondisi dimana tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat menghasilkan panas.
- Masalah pernafasan. Menghirup udara panas atau asap dapat membakar saluran udara dan menyebabkan kesulitan pada sistem pernafasan. Menghirup asap dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan dapat menyebabkan kegagalan pernafasan.
- Terbentuk jaringan parut. Luka bakar dapat menyebabkan bekas luka dan daerah kasar yang disebabkanoleh pertumbuhan berlebih dari jaringan parut (keloid).
- Masalah pada tulang dan sendi. Kedalaman luka bakar dapat membatasi pergerakan tulang dan sendi karena akan terbentuk jaringan parut yang dapat mengencangkan kulit, otot, atau tendon. Kondisi tertariknya sendi keluar dari posisi dapat terjadi secara permanen.
Pencegahan luka bakar adalah dengan mencegah kondisi yang dapat menyebabkan luka bakar.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah luka bakar adalah:
- Jangan lupa mematikan kompor setelah memakainya.
- Gunakan pelindung tangan saat memasak.
- Hindari merokok di dalam rumah atau gedung.
- Jangan lupa mematikan alat setrika ketika sudah selesai menggunakannya.
- Siapkan alat pemadam api ringan (APAR) di rumah
- Bekerja hati-hati bila berdekatan dengan benda2 yang dapat menyebabkan luka bakar.
Penanganan Luka Bakar dengan Pertolongan pertama pada luka bakar:
1. Menghentikan proses terbakar:
- Tanggalkan semua pakaian dan perhiasan yang melekat pada tubuh.
b. Jika terkena zat kimia maka serbuk kimia harus hati-hati dibersihkan dari luka. - Bilas daerah permukaan kulit yang terluka dengan air mengalir.
- Mendinginkan luka bakar dengan air dari keran dingin selama minimal 20 menit namun hindari menggunakan es atau air dingin karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Pada luka bakar yang luas tidak perlu dilakukan pendinginan karena dapat menyebabkan hipotermia terutama pada anak-anak.
2. Penanganan luka bakar tingkat satu dan luka bakar tingkat dua (diameter luka 7,6 cm), tingkat 3, dan tingkat 4:
Telepon ambulans atau bantuan darurat medis lainnya. Hingga bantuan medis datang, dapat dilakukan beberapa hal berikut:
- Melindungi orang yang terbakar dari luka yang bertambah parah. Pastikan orang terbakar tidak bersentuhan dengan bahan berbahaya, api, asap, dan panas. Jangan melepaskan pakaian terbakar yang menempel di kulit.
- Melakukan pengecekkan pernafasan, adanya batuk. Lakukan CPR jika dibutuhkan.
- Melepaskan perhiasan, ikat pinggang terutama jika barang-barang tersebut ada disekitar luka yang terbakar dan di leher. Bagian luka yang terbakar dapat membengkak dengan cepat.
- Jangan mengompres luka bakar dengan diameter besar dengan air dingin. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh secara drastis (hipotermia) atau penurunan tekanan darah.
- Memposisikan bagian tubuh yang terbakar lebih tinggi dari jantung.
- Menutupi area luka bakar. Gunakan perban atau kain yang tidak lengket, bersih, dingin, dan lembab.
Sumber:
Penulis: Meri Agnes Jamlean
Penulis adalah mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado Fakultas Keperawatan Semester 5