KOTAMOBAGU, ZONAUTARA.com – Pandemi Covid-19 yang sedang melanda berdampak hingga pada pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) untuk 634 siswa di SMK Negeri 1 Kotamobagu.
Para siswa yang terdiri dari jurusan Asisten Keperawatan, Teknologi Energi Keterbarukan, Multimedia, Rekayasa Perangkat Lunak, Akuntansi, Perbankan dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran, terpaksa hanya melaksanakan praktek di sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala SMK Negeri 1 Kotamobagu Sartika Paputungan menjelaskan, pelaksanaan Prakerin siswa merupakan hal yang wajib dilaksanakan. Tahun-tahun sebelumnya siswa Prakerin ditempatkan di instansi peemerintahan maupun swasta.
“Namun karena pandemi Covid-19, Prakerin tahun ini dilaksanakan di sekolah dengan protokol kesehatan ketat. Memakai masker, mencuci tangan, mengukur suhu tubuh dan menjaga jarak siswa saat prakerin,” ujar Sartika ditemui Senin (16/11/2020).
Prakerin di sekolah juga didukung dengan surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Sebagai bentuk kepatuhan atas penerapan protokol kesehatan, disiapkan 10 titik tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun, membagikan masker dan hand sanitizer untuk siswa.
“Kita siapkan semua dan wajib protokol kesehatan,” tegasnya.
Dia menjelaskan, prakerin siswa di masa pandemi hanya dilakukan dalam 10 kali pertemuan. Setiap hari hanya 3 jam siswa berada di sekolah dan dibagi per kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 15 orang.
“Masuk pukul 08.00-11.00 Wita,” katanya.
Sekertaris Panitia Prakerin, Arpan Parutang menambahkan, dari 634 siswa itu terdiri atas 7 kompetensi keahlian dan dibagi dalam kelompok belajar yang terdiri 15 orang per kelompok.
“Setiap hari ada 7 kelompok praktik yang melaksanakan Prakerin dan wajib mematuhi protokol kesehatan,” tegas Arpan.
Dia menjelaskan, materi prakerin di sekolah seputar praktik pengetahuan yang berlaku di dunia usaha dan dunia industri.
“Pematerinya selain dari guru-guru juga ada dari dunia usaha dan dunia industri. Tiap hari 7 kelompok terdiri dari 10 sampai 15 orang belajar di laboratorium,” ucapnya.
Arpan merinci peserta Prakerin tahun ini yaitu multimedia terdiri dari 9 kelompok belajar, rekayasa perangkat lunak 2 kelompok, TKJ 2 kelompok, Akuntansi 11 kelompok, OTKP 5 kelompok, Askep 5 kelompok dan TEB 2 kelompok.
Sementara itu, tiga siswi Prakerin dari jurusan OTKP yang sempat diwawancara, yakni Yessa Paputungan, Tessa Mokoginta dan Ningsih Malalalag mengaku, mereka tetap semangat meski Prakerin dilaksanakan di sekolah.
“Karena virus Covid-19 jadi kami hanya Prakerin di sekolah. Kami tetap semangat meski tanpa pakaian Prakerin. Selama tiga jam berada di sekolah, kami gunakan waktu dengan sebaiknya dan tetap mengikuti penerapan protokol kesehatan,” kata ketiga siswi ini.
Penulis: Rensa Bambuena/kroniktotabuan.com