BITUNG, ZONAUTARA.com – Pandemi covid-19 tak memandang tua muda sehingga sangat penting menjaga kewaspadaan dan mengikuti ajuran pemerintah dalam menerapkan 3M, yaitu Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.
Hal ini disampaikan Kepala SMA Negeri 2 Bitung Fonny Tomundo. Selaku Kepala SMA Negeri 2 Bitung yang kerap berhadapan langsung dan melayani masyarakat, Fonny sempat dinyatakan positif terpapar covid-19.
“Saya terkejut saat hasil pemeriksaan dari tim kesehatan yang menyatakan saya positif covid-19 saat swab,” kata Fonny.
Ia bercerita, saat bulan Agustus 2020 lalu ada pelaksanaan rapat bersama para guru secara dalam jaringan (daring). Seorang guru yang bertugas sebagai operator dan sebagai pembina OSIS kali itu berperan sebagai host.
Guru tersebut kemudian diketahui positif tertular covid-19. Dua hari kemudian, Fonny melakukan rapid test namun hasilnya nonreaktif.
Sebagai kontak erat guru tersebut, Fonny tetap dipantau hingga akhirnya menjalani swab test. Hasilnya ternyata positif.
“Ketika dinyatakan positif, saya menghubungi Kabid dan Kacabdin. Sekolah dilock down karena hasil swab test positif. Saya mengasingkan diri di rumah di Minahasa Utara,” ujarnya.
Mantan Kepala SMA Negeri 1 Bitung merasa terpukul batinnya. Ia dijauhi keluarga serta dihindari masyarakat yang takut tertular.
Fonny tak merasa ada tanda-tanda yang pada dirinya seperti halnya gejala terserang covid-19. Ia menyadari kondisi itu sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).
Saat sedang mengasingkan diri di rumah itu, Fonny tetap melakukan aktivitas kerja selaku Kepala SMA Negeri 2 Bitung secara daring. Parahnya lagi, 3 Wakil Kepala SMA Negeri 2 Bitung turut terpapar covid-19.
“Pada pertengahan Agustus, puji Tuhan saat swab test lagi, hasil yang keluar negatif. Saya menghimbau agar kita semua disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk memutuskan mata rantai penyebaran,” kata Fonny.
Penulis: Erick Tambuwun/kabarpost.com