ZONAUTARA.com – Mata uang kripto Bitcoin sedang menjadi pembicaraan hangat. Gegara harganya yang terus meroket. Terkini harga Bitcoin mencapai AS$35.577 pada perdagangan Rabu (6/1/2021).
Fenomena pergerakan naiknya salah satu mata uang kripto paling populer itu terjadi sejak awal 2021. Beberapa pengamat memprediksi harga Bitcoin akan terus naik sepanjang tahun ini.
Kenaikan harga Bitcoin yang memicu bergairahnya para investor di mata uang digital ini disebabkan imbas dari pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat.
Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang menahan suku bunga mendekati nol membuat mata uang dolar AS terus melemah. Diperkirakan The Fed akan terus menahan suku bunga hingga 2023.
“Beberapa sentimen yang mendorong permintaan adalah ketika konglomerat dan korporasi besar di negara maju seperti Amerika Serikat sudah melakukan aksi dengan membeli bitcoin dengan jumlah sangat besar, mencapai jutaan dollar,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan kepada Lokadata.id.
Kantor Pengawas Mata Uang Amerika Serikat sudah memberikan restu bagi perbankan di Amerika untuk menyimpan aset kripto. Alhasil, izin tersebut langsung mendorong peningkatan permintaan terhadap aset kripto, termasuk Bitcoin.
Raksasa perusahaan pembayaran digital seperti PayPal dan Square milik Twitter pun meluncurkan dukungan terhadap penggunaan Bitcoin. PayPal pada Oktober 2020 menyatakan akan meluncurkan dukungan bagi penggunanya untuk melakukan transaksi terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.
Keputusan PayPal itu kemudian diikuti oleh Square yang juga mengungkapkan pihaknya akan menambahkan aset Bitcoin senilai AS$50 juta ke dalam perusahaannya.
Oscar berpendapat pencapaian positif Bitcoin pada 2020 akan berlanjut di 2021.
“Karena meningkatnya permintaan dan pemahaman orang-orang akan Bitcoin,” katanya.
Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir juga berpendapat 2021 masih merupakan tahunnya mata uang kripto. Bahkan, Christopher memandang tahun ini harga Bitcoin bisa mencapai AS$ 100.000 hingga AS$ 250.0000. Salah satunya didorong oleh stimulus untuk penduduk Amerika sebesar AS$2.000.
“Mungkin terlalu dini untuk memberikan satu angka fix, dikarenakan ini baru minggu pertama 2021, namun saya cukup optimistis, angka tersebut akan dicapai dengan semakin banyaknya pihak institusi yang masuk,” katanya, dikutip dari Kontan.co.id.
Sebagai informasi sepanjang 2020, harga Bitcoin sudah mengalami kenaikan sebanyak tiga kali lipat. Kenaikan harga Bitcoin bahkan terjadi di tengah kejatuhan pasar saham karena pandemi Covid-19.
“Ketika harga aset naik secepat ini untuk jangka waktu tertentu, saya menjadi berhati-hati dan saya akan mendorong siapa pun yang memperdagangkan bitcoin untuk tidak terjebak dalam euforia,” kata Kepala Perdagangan di Perusahaan cryptocurrency NEM Nicholas Pelecanos seperti dikutip dari CNN Business.
Meski begitu, dia memperkirakan kenaikan akan berlanjut. Bahkan, dia memperkirakan harga Bitcoin dapat naik sampai ke AS$50.000 hingga hari Valentine atau 14 Februari mendatang.