ZONAUTARA.com – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah menyiapkan nama-nama kandidat calon Kapolri yang akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang menjabat sebagai Kapolri saat ini.
Ketua Kompolnas Mahfud MD pun telah mengungkap siapa para kandidat Kapolri itu. Ada lima nama yang dikemukakan oleh Mahfud dan yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
Kelima nama kandidat itu adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar.
Sebagaimana pejabat negara lainnya, masyarakat mempunyai hak untuk mengawasi kinerja mereka termasuk transparansi soal harta kekayaan mereka. Ini perlu dilakukan untuk mencegah tindak pidana, terutama tindak pidana korupsi.
Berdasarkan laporan harta kekayaan yang dikutip dari situs LHKPN KPK, dilihat pada Selasa (12/1/2021), dari kelima kandidat tersebut, yang hartanya paling banyak adalah Komjen Arief Sulistyanto.
Berikut rincian harta 5 kandidat Kapolri usulan Kompolnas:
Komjen Gatot Eddy Pramono
Dilihat di situs elhkpn.kpk.go.id, Gatot terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 2 November 2020. Dia tercatat memilih harta sebesar Rp 10,784 miliar. Harta Gatot terdiri dari tanah dan bangunan, mobil serta kas dan setara kas.
Gatot memiliki 2 tanah dan bangunan yang berada di DKI Jakarta. Total nilai tanah dan bangunan milik Gatot, yakni Rp 2,99 miliar. Selain itu, Gatot juga memiliki 5 bidang tanah yang nilai totalnya sebesar Rp 4,258 miliar.
Polisi yang kini menjabat Wakapolri itu juga tercatat memiliki 4 mobil. Total nilai mobil milik Gatot sebesar Rp 1,968 miliar.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga memiliki harta berupa kas dan setara kas yang nilainya Rp 1,566 miliar.
Gatot juga melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 14 Agustus 2018 lalu. Laporan itu diserahkan ke KPK ketika awal-awal Gatot menjabat sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran.
Ketika itu harta kekayaan Gatot lebih kecil dari saat ini. Total nilai harta Gatot saat ini sebesar Rp 6,326 miliar.
Gatot juga melaporkan hartanya ke KPK pada 12 September 2008, saat menjabat sebagai Kapolres Depok, Jawa Barat. Ketika itu harta Gatot senilai 1,262 miliar.
Komjen Listyo Sigit Prabowo
Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id, Sigit terakhir kali melaporkan hartanya ke KPK pada 11 Desember 2020. Total harta yang dimiliki Sigit senilai Rp 8,314 miliar.
Polisi yang kini menjabat Kabareskrim itu tercatat memiliki 3 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa daerah. Total nilai tanah dan bangunan milik Sigit Rp 6,15 miliar.
Sigit tercatat hanya memiliki 1 mobil. Nilainya Rp 320 juta. Mantan ajudan Presiden Jokowi itu juga memiliki harta bergerak senilai Rp 975 juta, serta kas dan setara kas senilai Rp 869 juta.
Komjen Boy Rafli Amar
Dilihat di laman elhkpn.kpk.go.id, Boy terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 16 Oktober 2020. Total nilai harta Boy sebesar Rp 6,451 miliar. Harta yang dimiliki Boy berupa tanah dan bangunan, mobil, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Polisi yang dikenal piawai dalam bidang kehumasan ini tercatat memiliki 3 tanah dan bangunan, serta 8 bidang tanah. Total nilainya Rp 4,901 miliar.
Boy mempunyai 2 mobil, yang total nilainya Rp 692 juta. Untuk harta bergerak lainnya milik Kepala BNPT itu nilainya Rp 760 juta.
Mantan Kadiv Humas Polri itu tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 241 juta. Boy juga memiliki hutang sebesar Rp 144 juta.
Sebelum menjadi Kepala BNPT, Boy juga beberapa kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Tercatat, dua kali Boy melaporkan harta kekayaannya ke KPK, yakni pada 26 November 2013 dan 21 Agustus 2015.
Berdasarkan laporan yang diserahkan ke KPK pada 26 November 2013, Boy memilki harta senilai Rp 4,978 miliar. Sedangkan merujuk pada laporan pada 21 Agustus 2015, harta Boy berkurang menjadi Rp 2,977 miliar.
Komjen Arief Sulistyanto
Berdasarkan laman elhkpn.kpk.go.id, Arief terakhir kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 9 Maret 2020. Harta Arief paling banyak di antara 4 kandidat lainnya, yakni senilai Rp 14,431 miliar.
Arief tercatat memiliki harta berupa 13 tanah dan bangunan yang total nilainya Rp 7,036 miliar. Dia juga mempunyai 4 mobil yang nilainya Rp 1,27 miliar.
Selain itu, Arief mempunyai harta bergerak lain yang nilainya Rp 2,256 miliar. Kalemdiklat Polri itu juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 3,896 miliar.
Arief juga melaporkan harta kekayaannya ke KPK pada 14 Januari 2019. Ketika itu Arief menjabat sebagai Kabareskrim Polri. Adapun total harta Arief saat itu senilai Rp 14,357 miliar.
Dia juga melaporkan hartanya ke KPK pada 9 Agustus 2015 dan pada 25 Januari 2012.
Pada saat pelaporan tanggal 9 Agustus 2015 harta Arief senilai Rp 13,297 miliar dan USD 117.992. Sedangka berdasarkan laporan tanggal 25 Januari 2012 harta kekayaan Arief senilai Rp 11,496 miliar dan 57.183 USD.
Komjen Agus Andrianto
Agus terakhir kali melaporkan LHKPN pada 30 November 2016. Ketika itu dia masih Kabag Ops Polda Sumsel.
Agus kini menjabat sebagai Kabaharkam Polri. Di situs LHKPN KPK belum ada laporan harta kekayaan Agus selaku Kabaharkam.
Berdasarkan LHKPN 2016 itu, total harta kekayaan Agus senilai Rp 1,733 miliar. Dia memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp 864 juta yang tersebar di Jakarta Timur dan Musi Banyuasin, Sumsel.
Dia tercatat memiliki 3 mobil yang nilai totalnya Rp 470 juta. Selain itu, Agus memiliki harta logam mulia senilai Rp 38 juta, serta giro dan kas lainnya senilai Rp 361 juta.
Agus juga tercatat beberapa kali melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Yakni pada 20 Desember 2011 dan 12 September 2008.
Pada 20 Desember 2011, total harta kekayaan Agus senilai Rp 1,203 miliar. Sedangkan pada 12 September 2008 harta kekayaan Agus senilai Rp 1,255 miliar.