ZONAUTARA.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang perangkat informasi diseminasi di setiap posko yang terdapat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Hal ini dikonfirmasi Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono.
“BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi yang ada di setiap posko ini, sehingga rekan-rekan yang ada di posko mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi,” ujar Rahmat dalam video conference langsung dari Posko Penanganan Darurat Gempa Bumi Sulawesi Barat di Kompleks kantor Gubernur Sulbar, Senin (18/01/2021).
BMKG mencatat hingga Senin, 18 Januari 2021, Provinsi Sulbar telah diguncang gempa bumi sebanyak 31 kali, termasuk gempa bumi dengan pada Kamis (14/012021) pukul 14.35 Wita dengan kekuatan magnitudo 5,9, lalu pada Jumat (15/01/2021) pukul 02.28 Wita dengan kekuatan M6,2, kemudian pada Sabtu (16/01/2021) pukul 07.32 Wita dengan kekuatan M5,0 serta pada Senin (18/01/2021) pukul 11.11 dengan kekuatan M4,2.
BMKG melaporkan gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif sehingga potensi gempa susulan diprakirakan masih akan terjadi.
Rahmat mengungkapkan bahwa setiap terjadi bencana seringkali terdapat informasi yang simpang siur atau tidak akurat yang menimbulkan kepanikan serta beredarnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Informasi yang simpang siur akan menimbulkan keresahan sekaligus kepanikan masyarakat dengan isu yang belum tentu benar atau hoax, seperti misalnya apabila terjadi guncangan sedikit saja pasti akan membuat keresahan masyarakat semakin meningkat,” ungkap Rahmat.
Rahmat berharap dengan adanya pemasangan perangkat ini, informasi dari BMKG dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat serta digunakan sebagai acuan dalam bertindak menghadapi potensi gempa susulan.
“Sekiranya memang misalnya terjadi gempa dan tidak berpotensi tsunami, hal itu dapat segera tersampaikan kepada masyarakat sekitar tempat terdampak di Kabupaten Mamuju dan sekitarnya sehingga tidak membuat keresahan yang berlebihan,” lanjutnya.