ZONAUTARA.com – Duka mendalam masih menyelimuti jajaran TNI terutama TNI Angkatan Laut, karena kehilangan 53 prajurit terbaik mereka dalam insiden tenggelamnya KRI Nanggal-402 di perairan Bali.
Kehilangan para prajurit dengan tugas yang tidak ringan itu jelas merupakan ujian yang besar bagi TNI-AL. Pasalnya, tak gampang membentuk para prajurit tangguh yang bertugas di kapal selam.
TNI AL juga kini kehilangan salah satu pendukung kekuatannya di laut. Sebelum KRI Nanggala-402 tenggelam, Indonesia miliki 5 kapal selam. Kini tersisa 4 kapal selam.
Keempat kapal selam tersisa itu adalah:
1. Kapal Selam Cakra-401
2. Kapal Selam Nagapasa-403
3. Kapal Selam Ardadedali-404
4. Kapal Selam Alugoro-405
Dari keempat kapal selam itu, baru tiga yang beroperasi. Sedangkan kapal selam Cakra-401 masih dalam proses perawatan (overhaul) di PT PAL Indonesia (Persero) sejak tahun lalu dan direncanakan selesai pada tahun ini.
“Kapal selam Cakra-401 belum beroperasi, masih overhaul di PAL. (Sampai kapan) ditargetkan selesai di 2021 ini,” kata Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero), Utario Esna Putra, Selasa (27/4/2021), dikutip dari Detik.com.
Utario menjelaskan satu kapal selam yakni Alugoro-405 diproduksi oleh pihaknya dengan skema transfer teknologi bersama perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME). Sedangkan sisanya melibatkan pekerja Indonesia yang dikirim ke tempat produksi yakni Korea dan Jerman.
“Kapal selam Cakra-401 di Jerman. Sedangkan Nagapasa-403 dan Ardadedali-404 di Korea. Jadi kalau dibilang (PT PAL) hanya terlibat di Alugoro-405 nggak juga. Ada 206 engineer dan teknisi Indonesia untuk bergabung pada proses-proses pembangunannya,” tuturnya. (Detik.com)