ZONAUTARA.com – Indonesia berduka. Sebanyak 53 prajurit TNI AL meninggal dalam insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali.
Semula, kapal selam buatan Jerman itu sedang mengadakan latihan penembakan torpode, lalu hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Setelah upaya pencarian dilakukan TNI yang melibatkan negara tetangga, badan kapal KRI Nanggala-402 ditemukan di kedalaman 830 meter dalam kondisi terbelah tiga.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 gugur.
Insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 yang mengejutkan itu, bukanlah pertama kali kecelakaan yang dialami oleh kapal selam.
Sejumlah insiden kapal selam pernah terjadi di berbagai angkatan bersenjata dunia. Berikut rangkumannya.
Losharik, 14 awak tewas
Pada Juli 2019 terjadi kebakaran di kompartemen baterai kapal selam bertenaga nuklir Losharik alias AS-31 milik Rusia.
Kapal selam tersebut diluncurkan ke Samudra Arktik untuk mengamati dasar laut. Kapal tersebut telah melakukan pengukuran bawah air di dasar laut di perairan teritorial Rusia.
Insiden tersebut menewaskan 14 awak kapal. Sebanyak lima orang berhasil selamat. Setelah tragedi itu kapal selam berhasil ditemukan dan diperbaiki.
ARA San Juan, 44 orang hilang
Kapal selam milik Angkatan Laut Argentina, ARA San Juan, dilaporkan hilang pada November 2017.
Kapal selam yang mengangkut 44 personel tersebut hilang di wilayah perairan Teluk San Jorge, Argentina. Setelah melakukan upaya pencarian selama berpekan-pekan, kapal itu dinyatakan hilang, bersama dengan 44 orang di dalamnya.
Puing-puing ARA San Juan ditemukan tahun berikutnya, 460 kilometer sebelah tenggara tenggara Comodoro Rivadavia.
INS Sindhurakshak, 18 kru meninggal
Pada Agustus 2013 terjadi ledakan yang disebabkan oleh kebakaran di atas kapal selam Angkatan Laut India INS Sindhurakshak.
Kapal selam tersebut membawa hulu ledak, torpedo, dan rudal. Setelah meledak, kapal tersebut tenggelam dan 18 kru dinyatakan meninggal.
AS-28, terjerat kabel bawah laut
Pada Agustus 2005, satu unit wahana penyelamat Rusia, kapal selam Priz AS-28, dan tujuh awaknya terjebak 190 meter di bawah permukaan laut.
Kapal selam tersebut terjebak setelah baling-balingnya terjerat kabel bawah air. Awak kapal terdampar dalam kegelapan di dalam kapal selam yang membeku dengan suplai oksigen yang menipis.
Setelah tiga hari, kapal selam itu berhasil dibebaskan dan kru berhasil diselamatkan ketika wahana penyelamat Inggris memotongnya kabel yang menjerat baling-baling.
USS San Francisco, menabrak gunung bawah laut
Pada Januari 2005, kapal selam milik AS USS San Francisco bertabrakan dengan gunung bawah laut sekitar 560 kilometer selatan Guam di Kepulauan Mariana.
Insiden tersebut terjadi ketika kapal selam itu dalam perjalanan berkecepatan tinggi ke Australia.
Seorang pelaut tewas dan 97 lainnya luka-luka. Tabrakan itu dilaporkan sangat parah sehingga kapal selam itu hampir tenggelam.
Kapal selam kelas Ming, 70 orang tewas
Sebanyak 70 orang yang terdiri atas perwira dan awak kapal kapal selam kelas Ming milik China dilaporkan tewas pada Mei 2003.
Insiden tersebut terjadi saat kapal selam itu melakukan latihan di timur pulau Neichangshan. Diduga, mereka tewas karena keracunan karbon monoksida. Pemerintah China hanya mengatakan bahwa ada “masalah mekanis”.
Kursk, 118 tewas
Pada 12 Agustus 2000, kapal selam dengan peluru kendali milik Rusia, K-141 alias Kursk, tenggelam ke dasar Laut Barents setelah dua ledakan di haluannya.
Semua 118 orang di kapal selam bertenaga nuklir itu tewas. Setelah dilakukan penyelidikan, para pejabat menetapkan bahwa 23 anggota awak sempat selamat dari kecelakaan awal sebelum akhirnya mati lemas.
K-8
Kebakaran terjadi di kapal selam milik Uni Soviet, K-8, pada April 1970 di Teluk Biscay.
Insiden itu melumpuhkan kapal bertenaga nuklir tersebut dan memaksa kru untuk meninggalkan kapal. Mereka naik kapal selam lagi setelah kapal penyelamat tiba.
Tapi kapal selam itu tenggelam saat ditarik di laut yang ganas, membawa 52 kru kapal selam bersamanya.