ZONAUTARA.com – Para pemimpin di organisasi kesehatan dunia WHO telah memberi peringatan bahwa Covid-19 akan lebih mematikan di tahun kedua.
“Kita ada di jalur bahwa tahun kedua pandemi bakal jauh lebih mematikan dibanding yang pertama,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dirjen WHO, Dikutip dari France24, Sabtu (15/5/2021).
Ancaman penularan Covid-19 yang lebih mematikan itu telah membuat sejumlah negara meningkatkan kewaspadaan, termasuk Singapura dan Jepang.
India kini menjadi negara yang mendapat pukulan berat penularan Covid-19 di tahun kedua dengan ribuan kematian saban hari.
Pimpinan WHO juga mengimbau negara-negara besar untuk bisa berbagi vaksin Covid-19 terutama dengan negara-negara miskin. Karenanya, WHO menyarankan untuk menunda vaksinasi pada anak.
“Saya paham kenapa beberapa negara ingin memvaksinasi anak dan remaja, tetapi saat ini saya dorong mereka untuk mempertimbangkan dan menyumbangkan vaksinnya ke COVAX,” pesan Tedros.
Di Jepang, status darurat COVID-19 diperluas ke 3 wilayah baru-baru ini. Sementara itu petisi untuk menunda olimpiade, sedianya digelar Juli, telah ditandatangani lebih dari 350 ribu orang.
Ketiga wilayah perluasan status darurat adalah Hiroshima, Okayama, dan Hokkaido. Status darurat akan berlaku hingga akhir Mei.
162,5 juta orang tertular
Hingga Sabtu (15/5/2021) sudah ada 162,5 juta orang di seluruh dunia yang tertular Covid-19. Angka itu sebagaimana yang dilihat di situs Worldometers pada Sabtu pagi.
Dari jumlah itu, 3.371.035 orang meninggal karena Covid-19, dan yang berhasil pulih sebanyak 140,38 juta orang.
Amerika Serikat menjadi negara yang paling banyak penduduknya tertular virus corona yakni sejumlah 33,66 juta dengan 599.314 kematian.
Menyusul kemudian India dengan 266.229 kematian dari 24,37 juta kasus Covid-19 di negara itu.
Indonesia sendiri ada di urutan ke-18 dalam daftar Worldometers tersebut dengan 1.734.285 kasus dimana 47.620 diantaranya telah meninggal.
Kini Indonesia, sebagaimana negara-negara lainnya terus berjuang memerangi penularan virus corona dengan program vaksinasi.