ZONAUTARA.com – Telah lama mitos mengenai susu beruang berkembang di masyarakat, banyak yang mengira bahwa susu jenis ini dapat menyembuhkan penyakit. Terbaru, susu ini dianggap dapat menyembuhkan Covid-19.
Padahal, susu jenis ini tak banyak bedanya dengan susu merek lain yang beredar di masyarakat. Berikut rangkuman fakta-fakta mengenai susu beruang:
- Tidak mengobati Covid-19
Kandungan dalam susu beruang tidak bisa membunuh virus Covid-19, hal ini disampaikan oleh Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban
- Tidak menyembuhkan penyakit
Selama ini overclaim yang terjadi mengenai susu ini tidak dibenarkan, sedangkan edukasi masyarakat terbilang minim, hingga akhirnya mitos ini terus dipercaya.
Produk ini tidak bisa menyembuhkan penyakit seperti demam, flu dan batuk maupun penyakit lainnya. Hal ini menurut Ahli Gizi Masyarakat dr Tan Shot Yen
- Susu biasa
Susu beruang juga sama dengan susu jenis lainnya, kandungannya pun hampir sama seperti yang tertera pada kemasan masing-masing.
Sehingga susu beruang bukan susu yang lebih baik dari produk susu lainnya. Hal ini juga disampaikan oleh dr Tan Shot Yen.
- Sempat tinggi kandungan lemak
Susu beruang sejak awal hadir memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dari susu lainnya, itu sebabnya jika dikonsumsi orang sakit akan menambah energi sebab lemak yang ada di dalamnya bisa berubah menjadi energi.
“Orang sakit kan malas makan, dengan masuknya lemak tinggi, lemak diubah jadi tenaga makanya dia segar lagi,” kata Dokter spesialis gizi Samuel Oetoro.
Persepsi dan overclaim tersebutlah yang terus berkembang hingga saat ini, padahal kandungan lemak dalam susu beruang saat ini sudah dikurangi dan disamakan dengan susu jenis lainnya.
Selain itu kandungan lemak yang tinggi juga tidak baik untuk kesehatan.