ZONAUTARA.com – Milia adalah benjolan kecil-kecil yang berwarna putih di kulit wajah. Biasanya akan muncul di kening, hidung, pipi, dagu dan di tempat lainnya.
Milia tumbuh saat serpihan kulit terperangkap di bawah permukaan kulit, hal ini paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir.
Sebanyak 40 hingga 50 bayi yang baru lahir memiliki milia di kulit wajahnya, namun milia tidak hanya bisa tumbuh di wajah bayi, di wajah manusia dewasa juga bisa. Hal ini didasarkan pada penelitian pada tahun 2008.
Berikut langkah-langkah pencegahan milia:
1. Jangan memegang atau menggaruk sembarangan
Jangan biarkan tangan kamu dengan bebasnya memegang wajah di area yang terkena milia. Pasalnya itu dapat menyebabkan benjolan berdarah, keropeng, dan bekas luka. Menggaruk kulit juga bisa membawa kuman ke area tersebut. Hal ini dapat menyebabkan infeksi.
2. Bersihkan area yang terkena milia
Pastikan kamu mencuci wajah dengan sabun yang bebas paraben dan mengusapnya secara lembut setiap hari. Sabun apa pun yang tidak lembut akan menghilangkan minyak yang dibutuhkan wajah kamu agar tetap seimbang dan sehat. Setelah dicuci, tepuk-tepuk kulit wajah hingga kering karena akan membantu mencegah kulit dari gesekan atau kekeringan.
3. Menguap wajah untuk membuka pori-pori
Setelah membersihkan area yang terkena milia, kamu bisa membuka pori-pori wajah dengan uap untuk menghilangkan iritasi lebih lanjut. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan:
– Menggunakan pancuran ari hangat yang dibiarkan mengalir hingga perlahan menguap
– Duduk di dalam ruangan beruap hangat selama 5 sampai 8 menit. Uap akan dengan lembut membuka pori-pori kamu, hal itu bisa melepaskan serpihan kulit atau iritasi lainnya.
– Setelah duduk di uap, matikan pancuran dan tunggu beberapa menit. Keringkan wajah dan bilas dengan air hangat untuk menghilangkan iritasi sebelum keluar dari ruangan yang beruap.
4. Eksfoliasi area wajah dengan lembut
Pengelupasan kulit yang lembut dapat membantu menjaga kulit terbebas dari iritasi yang menyebabkan milia. Carilah pembersih yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat. Pengelupasan kulit terlalu banyak dapat mengiritasi kulit, jadi jangan lakukan setiap hari. Coba lakukan seminggu sekali dan lihat perubahan pada milia kamu.
5. Lakukan scrub wajah
Hati-hati dalam melakukan scrub di wajah, karena jika dilakukan terlalu kuat untuk kulit dapat menyebabkan lebih banyak milia yang muncul. Jika kamu sudah menggunakan scrub secara rutin mungkin aman untuk terus melakukannya.
Bahkan mungkin membantu membersihkan milia. Jika kamu memiliki kulit sensitif terhadap bahan-bahan dalam pengelupasan wajah, ini bisa memperburuk milia.
6. Gunakan krim retinoid
Beberapa peneliti merekomendasikan krim retinoid topikal untuk menghilangkan milia. Krim retinoid mengandung vitamin A. Vitamin ini sangat penting untuk kesehatan kulit.
Gunakan produk apa pun yang mengandung retinoid atau bentuknya yang lebih rendah seperti retinol. Cukup gunakan sekali sehari dan pakailah saat wajah bersih dan kering.
Saat menggunakan krim retinoid atau retinol, penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari karena dapat melindungi dari kerusakan kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
Selain upaya di atas, memakai tabir surya adalah keharusan. Sebab tabir Surya selain dapat melindungi dari ultraviolet juga dapat menurunkan iritasi yang menyebabkan milia.
Pemilihan tabir surya harus dengan pengetahuan yang mendalam, kandungan, jenis dan kesesuaiannya dengan jenis kulit.