Menjadi mentor untuk diri sendiri

Selain melakukan observasi pada diri sendiri, anda juga perlu mengobservasi bagaimana anda memperlakukan orang-orang di sekitar anda.

Kontributor
Penulis: Kontributor
Ilustrasi (Sumber: pexels.com)

ZONAUTARA.COM — Memiliki role model, mentor, maupun tokoh panutan memang memotivasi anda melakukan hal-hal lebih baik lagi. Namun bukan tidak mungkin untuk menjadikan diri anda sebagai mentor.

Perkembangan diri tak cuma bergantung mencontoh orang lain. Kita juga dapat melakukan pengembangan diri dengan melihat diri kita sendiri di masa lalu dan menjadi lebih baik lagi dengan melakukan evaluasi.

Berikut merupakan tips menjadi mentor untuk diri sendiri.

1. Observasi sifat dan kebiasaan anda

Di waktu luang, observasi sifat dan kebiasaan yang anda lakukan. Misalnya, anda selalu tidur dari jam sekian, hingga sekian. Bisa juga dengan mengobservasi sifat anda, apakah anda orang yang pemarah atau tidak.

Setelah melakukan observasi, anda bisa mengidentifikasi apakah kebiasaan dan sifat yang selama ini anda miliki lebih mengarah ke kebaikan atau keburukan. Jika anda merasa sifat dan kebiasaan anda lebih mengarah pada keburukan, maka anda bisa menyusun strategi untuk mengubahnya perlahan-lahan.



Jangan pernah menutup diri dengan perubahan ya! Utamanya berubah menjadi lebih baik.

2. Observasi bagaimana anda memperlakukan sesama

Selain melakukan observasi pada diri sendiri, anda juga perlu mengobservasi bagaimana anda memperlakukan orang-orang di sekitar anda. Apakah anda merupakan orang yang mudah bergaul, tertutup, pemalu, dan lain sebagainya.

Sama seperti observasi pada diri sendiri, anda bisa melakukan evaluasi dari hal tersebut. Supaya anda bisa melakukan upaya-upaya mengatasinya.

3. Identifikasi kekuatan dan kesukaan anda

Anda juga perlu mengidentifikasi hobi dan kesukaan anda. Apa rasa favorit anda, apa musim kesukaan anda, warna kesukaan pula. Tak lupa juga kekuatan anda. Perlu untuk mengidentifikasi kekuatan anda agar anda menyadari kelebihan dan kekurangan, sebelum mengambil langkah.

4. Identifikasi ketakutan anda akan masa depan

Tak hanya tentang diri anda di masa lalu dan masa kini, anda juga perlu mengidentifikasi hal-hal yang membuat anda takut akan masa depan.

Ketika anda dapat mengidentifikasinya sejak dini, anda bisa membuat langkah-langkah strategis, agar berani menghadapinya.

5. Terbukalah pada berbagai talenta dan pengetahuan baru

Agar anda bisa berkembang, jangan membatasi pengetahuan dan talenta yang baru. Malahan, anda perlu mengasahnya.

Memiliki pengetahuan yang baru, tentu akan membuat anda berwawasan luas dan bisa menghadapi banyak situasi. Begitu juga dengan talenta baru yang belum pernah anda pelajari sebelumnya.

6. Bersyukur dan berterima kasih pada hal-hal kecil

Perkembangan diri tak pernah lepas dari rasa syukur. Meski kita mengejar banyak hal di depan sana, dan memperjuangkannya dengan sekuat tenaga, semuanya perlu diimbangi dengan rasa syukur dan terima kasih atas apa yang dimiliki saat ini.

Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com