ZONAUTARA.COM — Demi menunjang terlaksananya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sesegera mungkin, Pemerintah meminta para orang tua memberikan dorongan putra-putrinya mengikuti vaksinasi.
Pasalnya, PTM saat ini memang sudah benar-benar dibutuhkan lantaran dinilai lebih efektif menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
PTM juga dapat meminimalisir kemungkinan dampak sosial yang negatif, misal seperti putus sekolah, kehilangan motivasi hingga penurunan capaian belajar.
Hal tersebut berdasarkan keterangan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Johnny G. Plate.
Johnny menegaskan, pemerintah akan selalu mengawasi pelaksanaan PTM dengan mengutamakan keselamatan siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan. Meski tren Covid-19 tengah melandai, hal ini tidak boleh mengendurkan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi nasional.
“Perlindungan kesehatan insan pendidikan khususnya peserta didik, bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Perlu ada sinergi antara pemerintah, pengurus sekolah, orang tua siswa dan juga siswa itu sendiri agar pelaksanaan PTM terbatas dapat berlangsung dengan lancar dan aman,” katanya.
Menkominfo menjelaskan, bahwa saat ini vaksinasi pada kelompok usia remaja 12-17 tahun di Indonesia masih perlu ditingkatkan demi kelancaran pelaksanaan PTM terbatas. Para orang tua diharapkan dapat berpartisipasi aktif mendorong anak yang berada di kelompok usia tersebut untuk segera melakukan vaksinasi.
Berdasarkan data per 5 Agustus 2021, tercatat ada 2,7 juta remaja yang sudah divaksin dosis pertama. Angka ini baru mencapai 10,38 persen dari total sasaran vaksinasi remaja sebanyak 26,7 juta orang.
Di sisi lain, jumlah remaja yang sudah menerima vaksin lengkap hingga dosis kedua baru mencapai 1,9 juta atau setara 7,16% dari total sasaran vaksinasi.
Menurut Menkominfo, vaksinasi memang bukan menjadi syarat utama pelaksanaan PTM terbatas di sekolah. Kendati demikian, vaksinasi sangat penting sebagai proteksi kesehatan bagi pelajar. Percepatan vaksinasi bagi remaja penting untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mengurangi risiko sakit berat jika terinfeksi Covid-19.
“Efek perlindungan ini bukan hanya bagi siswa dan insan pendidikan lainnya, melainkan juga bagi keluarga mereka di rumah,” tambahnya.
Baru wilayah DKI Jakarta dan Bali yang saat ini memiliki realisasi cakupan vaksinasi remaja yang cukup tinggi.
Pemerintah daerah-daerah lain di Indonesia dapat mengikuti jejak DKI Jakarta dan Bali dalam menggenjot realisasi cakupan vaksinasi remaja di wilayah masing-masing.
Vaksinasi dapat dilakukan di Puskesmas, RSUD atau di sentra vaksinasi yang tersedia.
Masyarakat juga bisa mendapatkan informasi lokasi vaksinasi dengan mengakses s.id/infovaksin. Peserta vaksin remaja dapat datang ke lokasi sesuai jadwal dengan membawa identitas kartu keluarga atau KTP bagi yang sudah memiliki.
Vaksin untuk remaja juga sudah diatur oleh Kemenkes dan vaksin yang digunakan sudah terbukti aman dan berkhasiat serta sudah mendapatkan izin dari BPOM.
Menkominfo mengharapkan para remaja dapat menyegerakan vaksinasi demi keamanan diri dan keluarga yang mereka sayangi.
Menurut Johnny, saat ini pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pelaksanaan vaksinasi, mulai dari penyediaan dosis, hingga lokasi yang lebih terjangkau.
“Jadi tunggu apa lagi, ayo segerakan vaksin anak usia 12-17 tahun. Vaksinasi ini penting untuk melindungi generasi penerus bangsa,” pungkas Johnny.