ZONAUTARA.COM — Diduga melanggar protokol kesehatan (prokes) saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Sabtu (04/09/2021) malam, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kafe dan bar Holywings di Kemang, Jakarta, ditutup.
Selaku Koordinator PPKM untuk Jawa dan Bali, Luhut juga meminta semua pihak tetap waspada dengan potensi penyebaran virus Covid-19.
Sementara, Luhut dalam kunjungannya ke Bandung mengatakan bahwa, yang jadi persoalan adalah jumlah pengunjung saat Holywings buka.
“Tadi Pangdam Jaya dengan Kapolda Metro di lapangan terbang lapor saya mengenai Holywings, saya bilang tutup aja. Saya ndak ada masalah mereka bilang baru jam 8 (20.00 WIB) baru buka. Enggak apa-apa jam 8 buka, tapi jangan seperti itu pengunjungnya,” kata Luhut dalam kunjungan ke Kota Bandung, Selasa (07/09/2021).
Meski begitu, Luhut meminta agar semua pihak tetap waspada. Dia berharap capaian itu tidak membuat masyarakat mengendorkan protokol kesehatan dan upaya pengendalian Covid-19 yang telah dibangun selama ini.
“Jadi kita menjadi top sekarang ini. Tapi apa yang perlu disombongkan? Tidak. Karena masih jauh cerita ini, bisa besok lusa atau dua minggu bisa (meningkat). Kenapa? Kalau kita tidak disiplin. Jadi saya titip semua, kita jangan jemawa, kita harus betul-betul alert, jadi ketentuan yang kita buat, bertahap bertingkat dan berlanjut untuk pembukaan itu tujuannya,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menutup sementara Holywings Resto and Bar, Kemang, Jakarta Selatan, selama pelaksanaan PPKM Level 3 dan menjatuhkan denda sebesar Rp50 juta.
Hal tersebut disampaikan Ketua Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, Arifin saat memimpin kegiatan penegakan peraturan protokol kesehatan pada tempat usaha, pada Senin (06/09/2021) malam.
Arifin dalam siaran pers Pemprov DKI Jakarta, dikutip Selasa (07/09/2021), mengatakan, sanksi lanjutan tersebut diberikan setelah pihaknya melakukan evaluasi terhadap pelanggaran di Resto Holywings pada akhir pekan lalu.
“Agar kejadian serupa tidak terulang,” tandas Arifin.