ZONAUTARA.com — Segala jenis hubungan, baik pertemanan, cinta, keluarga, bisnis, semuanya memiliki potensi untuk berakhir. Ketika dua orang atau lebih menyadari bahwa mereka tak lagi berada di jalan yang sama, maka mengakhirinya adalah jalan terakhir.
Mengakhiri pertemanan sangat amat berbeda dengan mengakhiri hubungan lainnya. Hubungan pimpinan dan pegawai dapat diakhiri dengan surat pemecatan. Hubungan rumah tangga suami istri bisa diakhiri dengan perceraian. Hubungan romansa dapat diakhiri dengan kata putus. Namun, tak ada kegiatan semacam itu ketika mengakhiri pertemanan.
Terkadang, berakhirnya suatu pertemanan memang memiliki alasan yang kabur dan tak jelas. Beberapa alasan ini akan membantu anda lebih mengidentifikasi alasan mengapa pertemanan anda berakhir.
1. Kehilangan kesamaan satu sama lain
Sebuah persahabatan antara satu dengan yang lain, pasti memiliki keunikannya masing-masing. Hal yang membuat pertemanan unik adalah kesamaan kesukaan antara satu dengan yang lain.
Persahabatan tentu selalu tentang adanya kesamaan. Kesamaan tentang membuat obrolan yang terus mengalir, kegiatan seru yang asyik dilakukan bersama, dan kenyamanan yang berlangsung terus menerus.
Namun, kesamaan tak hanya didapatkan dari samanya hobi atau kesenangan. Kategori tersebut kita namakan jenis persamaan secara langsung. Namun, ada jenis pertemanan lain, yaitu, pertemanan secara tidak langsung.
Pertemanan secara tidak langsung tumbuh mulanya karena adanya kebetulan yang terbentuk, bukan karena samanya hobi. Misalnya, kesamaan tempat kos, kesamaan kelas mata kuliah, dan lain-lain.
Kesamaan ini memang mulanya terkesan tidak sengaja. Kesamaan tempat kos misalnya, akan membawa hubungan pertemanan makin erat karena tinggal di satu atap. Saling menitip makanan, membantu membersihkan kamar, dan lain-lain. Ketika dua jenis kesamaan tersebut hilang, maka bisa jadi pertemanan anda akan berakhir.
2. Adanya pengkhianatan
Tak bisa dipungkiri bahwa pengkhianatan pasti menjadi salah satu alasan putusnya sebuah pertemanan. Pertemanan terbentuk karena adanya kesamaan pemahaman, prinsip, dan kepercayaan. Ketika pemahan dan kepercayaan tersebut sudah dikhianati, maka pertemanan akan dengan mudah berakhir.
Poin ini juga memiliki dua kategori, yaitu, pengkhianatan secara langsung dan tidak langsung. Pengkhianatan secara langsung misalnya, menjelek-jelekkan teman di belakang, atau merebut kekasih teman.
Pengkhianatan tidak langsung juga bisa terjadi. Misalnya, teman anda mengkhianati istrinya dalam pernikahan, sedangkan anda dan teman membagi kepercayaan yang sama bahwa pengkhianatan dalam rumah tangga adalah hal yang tak diperbolehkan.
Meski dalam kasus ini anda tak mendapat dampak secara langsung, namun, anda kemungkinan besar akan tetap mengakhiri pertemanan dengannya karena pengkhianatan terhadap nilai dan prinsip.
3. Ketidak cocokan ekspektasi
Dua orang bisa berteman karena adanya kecocokan ekspektasi antara satu dengan yang lainnya. Seorang teman akan selalu melakukan sesuatu yang memenuhi ekspektasi teman lainnya. Hal inilah yang membuat pertemanan akan berjalan beriringan.
Ketika ekspektasi itu perlahan-lahan tak bisa dipenuhi, maka pertemanan bisa saja berakhir. Banyak waktu yang tidak dihabiskan bersama, banyak hal-hal yang anda anggap mengecewakan dari teman anda, sehingga berakhirlah pertemanan tersebut perlahan-lahan.