ZONAUTARA.COM — Plt Ketua Umum PSI, Giring Ganesha, baru-baru ini ramai dibicarakan, lantaran menyatakan ketidak relaannya jika Indonesia jatuh ke tangan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Tak hanya itu, Giring juga menyenggol kebijakan Anies yang dinilainya tak tepat diambil saat Pandemi.
Keberanian Giring tersebut lantas mendapat tanggapan pedas dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) DKI Jakarta, Abraham Lunggana.
Lunggana atau yang akrab disapa Haji Lulung tersebut menegaskan, dirinya tak akan memilih Giring Ganesha bila Giring maju sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Lulung dengan pedas mempertanyakan kebolehan Giring, lantas menyarankan Giring untuk berkaca dan introspeksi diri.
“Saya yang kagak bakal pilih die [Giring jadi capres]. Saya tengok aja kagak. Siape die? Punya karier ape? Sama wakil ketua umum Bamus Betawi aja kalah die. Ngaca dulu,” kata Lulung, Rabu (22/09/2021).
Pada Agustus 2020 lalu, Giring sempat melontarkan pernyataan berniat mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Lulung menilai tak tepat bila Giring memiliki harapan agar Indonesia jangan jatuh ke tangan Anies Baswedan. Pasalnya, Undang-undang Dasar (UUD) 1945 telah mengamanatkan bahwa semua warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam berpolitik.
“Emang dia siapa? Dia cuma 1 orang. Dia emang bisa mewakili siapa? Partai dia? Belum tentu. Mungkin kan ada juga yang seneng ama Anies, kan,” kata Lulung.
Selain itu, Lulung juga menilai Giring terlalu tendensius dan belum dewasa secara politik. Ia mengimbau agar Giring tak asal main tuding nama orang ketika menyikapi persoalan pemerintah.
Ia meminta Giring proporsional melihat kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Baginya, Anies juga telah mengeluarkan banyak program pencegahan dan pengendalian virus corona selama ini bagi warga DKI Jakarta.
“Vaksin sudah diberikan sampai 12 juta lebih. Prestasi itu. Formula E juga menaikkan harkat dan martabat Indonesia dan Jakarta di mata dunia. Bahwa Jakarta aman, ekonomi bagus,” kata dia.
Sebelumnya, Giring menuding Anies kerap mencitrakan dirinya peduli di tengah penderitaan rakyat saat pandemi. Padahal, kebijakannya tak sesuai.
Salah satu contoh yang disebutkan Giring adalah anggaran triliunan untuk menggelar ajang Formula E, meski Indonesia masih dilanda pandemi.
Contoh tersebut menjadi landasan Giring menyebut Anies sebagai pembohong, dan berharap Indonesia tak akan jatuh ke tangan Anies saat Pilpres 2024 mendatang.