ZONAUTARA.COM — Meski kasus mulai melandai, bukan berarti Indonesia telah terbebas dari pandemi. Saat ini, Indonesia masih belum terbebas dari ancaman bahaya pandemi, sehingga tidak ada alasan untuk bersikap lengah.
Untuk itu, Pemerintah diwanti-wanti lebih berhati-hati dan tidak berlebihan dalam memberikan kelonggaran masyarakat untuk berkegiatan di tempat umum.
Hal tersebut disampaikan oleh Senior Adviser to WHO (Badan Kesehatan Dunia) Director General Diah Saminarsih, dalam acara daring, Rabu (22/09/2021).
“Kalau sekarang Indonesia dalam kondisi kasus yang turun, harus diingat bahwa angka itu adalah jumlah orang yang sakit, dan orang yang sakit itu tetap membutuhkan resources, kemudian tetap masih ada banyak orang yang meninggal,” kata Diah.
Kendati jumlah positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian telah di bawah ambang batas WHO, yakni 5 persen, Diah mengingatkan potensi kasus yang tidak terdeteksi. Terutama akibat pelacakan yang tidak optimal di daerah.
“Artinya, sama sekali belum keluar dari bahaya dan belum selesai sebenarnya,” imbuhnya.
Diah juga mewanti-wanti potensi Indonesia kembali mengalami lonjakan gelombang ketiga utamanya menjelang libur Natal dan Tahun baru.
Apabila pemerintah tidak membatasi mobilitas warga secara maksimal, maka tidak menutup kemungkinan Indonesia akan bernasib sama dengan negara tetangga yang saat ini mengalami lonjakan.
Selain itu, capaian vaksinasi yang belum maksimal dan merata, juga berpotensi membuat kondisi di Indonesia kembali memburuk. Terlebih, target kalangan lansia dan tenaga kesehatan pun belum terpenuhi.
Menurut Diah, masih banyak warga yang tersisa dan belum divaksin, sehingga, membutuhkan banyak upaya mengajak dan menyadarkan warga tersebut untuk mengikuti vaksinasi.
“Kalau misalnya sekarang kita lihat lansia saja belum, dan nakes saja belum semua, maka berarti yang tersisa sebenarnya membutuhkan upaya-upaya khusus untuk mereka mau dan bersedia divaksin,” ujar Diah.