ZONAUTARA.com — Istora Papua Bangkit yang terletak di kawasan Stadion Lukas Enembe, Kampung Harapan, distrik Sentani Timur, Jayapura, Papua, diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, hari ini, Sabtu (02/10/2021).
Peresmian tersebut menjadi agenda pertama presiden dalam kunjungannya ke Papua.
Di waktu yang sama, 6 venue PON Papua, yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR, juga diresmikan, ditandai dengan penandatanganan tujuh prasasti oleh Jokowi.
Iwan Supriyanto, selaku Direktur Prasarana Strategi Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, ketujuh venue yang dibangun dengan sumber dana APBN, antara lain, venue Istora Papua Bangkit, venue Aquatik, Kriket dan Hockey, Sepatu Roda, Dayung, dan Panahan.
“Selain pembangunan venue, kami juga melakukan pembangunan penataan kawasan di kompleks olahraga Kampung Harapan dan Doyo Baru, serta membangun rumah susun yang saat PON telah dimanfaatkan sebagai Wisma Atlet, ungkap Puprijanto.
Peresmian ini menandakan, seluruh venue untuk PON Papua, telah dimanfaatkan seluruhnya.
Dia juga menjelaskan, pembangunan seluruh venue telah menghabiskan dana sekitar Rp. 1,5 Triliun, dengan rincian investasi venue sebesar Rp. 1 Triliun.
Untuk penataan kawasan, kurang lebih menghabiskan sekitar Rp. 200 Miliar dan rumah susun sebesar Rp. 300 Miliar.
“Sedangkan, khusus untuk pembangunan Istora Papua Bangkit, kurang lebih Rp. 287 Miliar dan dikerjakan oleh PT. PP (Pembangunan Perumahan),” terangnya.
Mengungkap arahan presiden, Yunus Wonda, selaku Ketua Harian PB PON, mengatakan, presiden menekankan agar setelah PON, venue yang ada tetap dimanfaatkan untuk mengembangkan bakat olahraga anak Papua.
“Beliau berharap, jangan setelah PON terbengkalai, jadi harus ada aktivitas. Pemerintah Papua bisa gunakan venue pembinaan atlet Papua untuk dipersiapkan menjadi atlet andal, baik nasional maupun internasional, ungkapnya.
Kunjungan presiden Jokowi ke Papua didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal polisi Listyo Sigit, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri PUPR Basuki hadimuljono, Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, dan Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar.