ZONAUTARA.com – Menurut New America Report, The Emerging Millennial Wealth Gap, generasi milenial saat ini berpenghasilan 20 persen lebih rendah daripada boomer pada tahap kehidupan yang sama. Ketidakseimbangan ini juga dapat mengganggu generasi berikutnya.
Pendapatan dan hutang milenial
Resesi Hebat mengkatalisasi kondisi keuangan milenium yang buruk. Bisnis mulai melakukan perampingan, upah pendapatan menukik, dan milenium harus bersaing dengan tenaga kerja mapan untuk pekerjaan yang lebih sedikit. Sejak itu, pertumbuhan upah lamban dan pemulihan tidak merata.
Tetapi seperti yang diilustrasikan oleh laporan New America, resesi bukanlah satu-satunya faktor yang berperan. Banyak faktor yang berkontribusi dalam hal ini.
Misalnya, generasi milenial adalah generasi yang paling berpendidikan untuk saat ini. Mereka memiliki lebih banyak gelar sarjana daripada generasi sebelumnya, tetapi pendidikan itu harus dibayar mahal.
Biaya kuliah di Amerika telah meningkat lebih cepat daripada upah pekerja. Biaya tahunan rata-rata untuk menghadiri universitas negeri selama empat tahun sekitar 19,000 US Dollar pada tahun 2015 sampai 2016.
Memperbaiki kesenjangan kekayaan
Kesimpulan dari laporan New America adalah bahwa kesenjangan kekayaan antargenerasi harus diperbaiki melalui perubahan kebijakan di seluruh sistem.
Mereka yang memiliki sedikit atau tanpa akumulasi kekayaan tidak dapat berpartisipasi dalam ekonomi atau masyarakat pada tingkat yang sama dengan rekan-rekan mereka yang kaya.
Mereka kekurangan alat dan sumber daya untuk mencapai potensi penuh mereka, mereka tidak dapat menggunakan atau mempertahankan hak-hak mereka secara efektif, dan dalam beberapa hal kebutuhan dasar menjadi lebih mahal ketika mereka dapat diperoleh.
Peneliti laporan tersebut mengutip delapan tanggapan potensial untuk memperbaiki neraca ekonomi milenium beserta kebijakan yang perlu dibuat untuk mendukungnya, di antaranya:
1) Mempromosikan tabungan untuk membangun cadangan kas.
2) Mengurangi hutang overhand.
3) Memfasilitasi penyetoran dana ke rencana pensiun.
4) Meningkatkan pasokan perumahan sewa yang terjangkau sambil mempromosikan jalan menuju kepemilikan rumah yang berkelanjutan.
5) Berinvestasi dalam pengembangan aset generasi berikutnya.
6) Mengatasi kenaikan biaya kuliah dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman mahasiswa.
7) Mempromosikan sumber dan peluang baru untuk menumbuhkan pendapatan dan membangun kekayaan.
8) Mendukung pengasuhanan keluarga atau cuti untuk keluarga.