ZONAUTARA.com – Haruskah Anda berbagi tujuan dengan orang lain atau malah merahasiakannya? Banyak orang yang berpendapat bahwa berbagi tujuan dan cita-cita pada banyak orang akan membuat anda lebih bertanggung jawab dan makin termotivasi untuk menindaklanjutinya. Namun, studi berkata sebaliknya.
Menyimpan tujuan untuk diri sendiri bukanlah ide yang baru. Orang-orang Arab selama berabad-abad telah menyuarakan pesan serupa dalam peribahasa “semakin Anda mengelilingi lilin Anda, semakin ia tetap menyala.”
Baru-baru ini, ide tersebut menyebar luas pada tahun 2009 ketika psikolog menerbitkan sebuah penelitian berjudul “When Intentions Go Public: Does Social Reality Widen the Intention-Behavior Gap?”.
Tapi sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan secara online di Journal of Applied Psychology dengan judul When goals are known: The effects of audience relative status on goal commitment and performance menunjukkan bahwa pendekatan terbaik mungkin terletak di tengah-tengah dua kubu ini. Bagikan tujuan Anda, tetapi hanya dengan orang-orang yang Anda anggap berstatus lebih tinggi daripada diri Anda sendiri.
Studi berbagi tujuan
Klein dan rekan-rekannya melakukan beberapa studi tentang pembagian tujuan. Studi pertama menunjukkan bahwa orang dewasa yang bekerja sering berbagi tujuan dan lebih cenderung berkomitmen untuk mencapai tujuan tersebut ketika mereka berbagi dengan orang-orang yang dianggap berstatus lebih tinggi.
Studi kedua melibatkan 171 mahasiswa sarjana yang diminta untuk memainkan permainan di mana mereka harus memindahkan bilah di layar komputer secepat mungkin dalam waktu yang ditentukan. Setelah babak pertama, para siswa diminta untuk memainkan permainan lagi, tetapi kali ini mereka harus menetapkan tujuan. Para peneliti memisahkan siswa menjadi tiga kelompok.
Untuk satu kelompok, para siswa harus berbagi tujuan mereka dengan seseorang yang dianggap memiliki status lebih tinggi daripada diri mereka sendiri, misalnya asisten lab yang mengenakan setelan jas dan memperkenalkan dirinya sebagai mahasiswa tingkat doktoral di sekolah bisnis yang ahli.
Untuk kelompok lain, asisten lab memiliki status yang relatif lebih rendah, yaitu seorang pria berpakaian santai yang mengidentifikasi dirinya sebagai mahasiswa di perguruan tinggi setempat. Kelompok ketiga tidak diminta untuk berbagi tujuan mereka dengan siapa pun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang berbagi tujuan dengan orang berstatus tinggi tidak hanya menunjukkan komitmen yang lebih tinggi untuk mencapai tujuan, tetapi juga tampil lebih baik dalam permainan. Sedangkan dua kelompok lainnya menunjukkan komitmen dan kinerja yang sama.
Orang akan termotivasi dengan berbagi tujuan kepada seseorang yang mereka pikir memiliki status lebih tinggi karena mereka peduli tentang bagaimana orang yang berstatus lebih tinggi akan mengevaluasi mereka.