ZONAUTARA.com – Pemerintah Indonesia tidak ingin “menginjak rem” terlalu dalam dalam Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investyasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (14/2/2022).
Menurut Luhut, hal itu sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo.
“Presiden menyampaikan bahwa pemerintah terus mencari titik keseimbangan antara gas dan rem,” kata Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM secara daring di kanal YouTube Sekretarian Presiden.
Luhut menambahkan, “tidak boleh menginjak rem terlalu dalam begitu pun tidak boleh melakukan gas terlalu longgar.”
Sebagaimana evaluasi terhadap kondisi pandemi Covid-19 di Tanah Air, pemerintah akan menerapkan PPKM Level 3 di sejumlah daerah yang mengalami lonjakan kenaikan kasus Covid-19. Penerapan PPKM Level 3 itu akan diberlakukan pada periode 15-21 Februari 2022.
Adapun sejumlah penyesuaian aturan yang dilakukan saat PPKM Level 3, antara lain batas maksimal work from office (WFO) yang semula hanya bisa 24 persen, kini menjadi 50 persen atau lebih.
Penyesuaian kedua adalah kapasitas aktivitas seni budaya dan sosial masyarakat, serta fasilitas umum, seperti tempat wisata juga dinaikkan menjadi 50 persen.
“Dengan begitu, para pedagang di pinggir jalanan, mulai dari tukang gorengan, tukang bakso, hingga para pekerja seni, seperti penampilan wayang, para aktor drama dapat tetap melakukan aktivitas, dan tidak perlu dirumahkan akibat kebijakan ini,” jelas Luhut.
Protokol kesehatan Covid-19 mesti disiplin
Namun demikian, Luhut berpesan agar masyarakat harus tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker.
Demikian pula, pemerintah menurut Luhut meminta agar warga segera melakukan vaskinasi dosis 1, dosis 2 dan booster. Menurut Luhut, stok vaksin Covid-19 di Indonesia sangat cukup.
Luhut juga meminta agar masyarakat tidak terlalu khawatir secara berlebihan ketika kasus Covid-19 naik cukup tinggi dan menginfeksi orang terdekat.
Kendati demikian, berdasarkan pengalaman selama ini, proses penyembuhan pasien positif Covid-19 tidak butuh waktu yang lama.
Sebab, para pasien khususnya yang terpapar varian Omicron hanya perlu menjalani isolasi mandiri, istirahat, dan minum obat terapi Covid-19.
“Karena data-data menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat terinfeksi hanya mengalami tanpa gejala, bahkan gejala ringan,” ujarnya.
Saya perlu menegaskan bahwa mereka yang bergejala berat hingga meninggal teridentifikasi sebagai orang-orang yang memiliki komorbid, lansia atau belum melakukan vaksinasi lengkap,” tutupnya.
Data perkembangan Covid-19
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia hingga Senin 14 Februari 2022 sudah mencapai 4.844.279, dimana yang pulih atau sembuh mencapai 4.323.101 pasien dan yang meninggal dunia ada 145.321 orang.
Adapun pergerakan kasus harian Covid-19 di Tanah Air dapat dilihat pada grafik berikut.