NASA ingatkan salah satu satelitnya akan jatuh ke bumi

Satelit diperkirakan akan jatuh pada Minggu malam (8 Januari 2023) atau Senin pagi.

Ronny Adolof Buol
Wahana luar angkasa Challenger saat meluncurkan Earth Radiation Budget Satellite pada 1984. (Foto: NASA/AP)

ZONAUTARA.com – Badan Penerbangan dan Antariksa milik Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administrations/NASA) mengingatkan bahwa akan ada salah satu satelit milik mereka yang akan jatuh ke Bumi.


Satelit tersebut telah berusia 38 tahun yang sudah pensiun dari tugasnya di angkasa.


NASA mengatakan pada Jumat (6/1) bahwa kemungkinan puing-puing satelit itu jatuh menimpa manusia “sangat kecil.”


Menurut Nasa, sebagian besar dari satelit seberat 2.450 kilogram itu akan terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Namun, beberapa bagian diperkirakan tetap akan utuh saat mencapai Bumi.


Badan antariksa itu menyebut kemungkinan manusia cedera akibat puing-puing yang jatuh itu adalah sekitar 1 banding 9.400.



Departemen Pertahanan AS mengatakan satelit sains itu diperkirakan akan jatuh sekitar 17 jam lebih cepat atau lebih lambat pada Minggu (8/1) malam.


Namun, Aerospace Corp. yang berbasis di California menargetkan satelit akan jatuh lebih cepat atau lebih lambat 13 jam pada Senin (9/1) pagi, di jalur yang melintasi Afrika, Asia, Timur Tengah, dan wilayah paling barat Amerika Utara dan Selatan.


Satelit Anggaran Radiasi Bumi, yang dikenal sebagai ERBS, diluncurkan pada tahun 1984 naik pesawat ulang-alik Challenger.


Meskipun masa kerja yang diharapkan adalah dua tahun, satelit itu terus melakukan pengukuran ozon dan atmosfer lainnya sampai pensiun pada 2005. Satelit itu mempelajari bagaimana Bumi menyerap dan memancarkan energi dari matahari.


Satelit itu dilepas secara khusus oleh Challenger. Perempuan pertama Amerika di luar angkasa, Sally Ride, melepaskan satelit itu ke orbit menggunakan lengan robot pesawat ulang-alik itu.


Misi yang sama juga menampilkan spacewalk pertama oleh seorang perempuan AS: Kathryn Sullivan. Itu adalah pertama kalinya dua astronot perempuan terbang ke luar angkasa bersama.


Itu adalah penerbangan antariksa kedua dan terakhir bagi Ride, yang meninggal pada 2012. [vm/ft]



Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com