Otoritas Terusan Suez pada Senin (9/1) mengatakan bahwa sebuah kapal kargo yang membawa jagung yang kandas di perairan Mesir telah diapungkan kembali dan lalu lintas di terusan tersebut dipulihkan.
Perusahaan layanan kanal Leth Agencies mengatakan bahwa kapal MV Glory kandas di dekat Kota Qantara di Provinsi Ismailia. Perusahaan itu mengatakan tiga kapal tunda digunakan untuk mengapungkan kembali Glory.
Para pejabat tidak memberikan rincian mengenai penyebab kandasnya kapal itu. Beberapa daerah di Mesir, termasuk provinsi di bagian utaranya, mengalami gelombang cuaca buruk pada hari Minggu.
Data pelacakan satelit yang dianalisis oleh Associated Press menunjukkan Glory berada di jalur tunggal Terusan Suez tepat di selatan Port Said di kawasan Laut Tengah.
Leth Agencies kemudian memposting grafik yang menunjukkan Glory berada di tepi barat terusan, mengarah ke selatan, dan tidak terjepit di terusan itu. Leth Agencies mengidentifikasi tiga kapal tunda yang membantu Glory adalah Port Said, Svitzer Suez 1 dan Ali Shalabi.
Ini bukan pertama kalinya sebuah kapal kandas di jalur perairan penting tersebut. Kapal berbendera Panama Ever Given, sebuah kapal kontainer raksasa, menabrak tepian jalur tunggal terusan itu pada Maret 2021, memblokir jalur tersebut selama enam hari.
Ever Given diangkat dalam operasi penyelamatan besar-besaran oleh satu armada kapal tunda. Pemblokiran itu menimbulkan kemacetan lalu lintas besar-besaran yang menahan perdagangan global senilai hingga $9 miliar per hari dan menyulitkan rantai pasokan yang sudah terbebani oleh pandemi virus corona.
Insiden Ever Given itu mendorong pihak berwenang Mesir untuk mulai memperluas dan memperdalam bagian selatan jalur di mana kapal itu kandas.
Pada Agustus lalu, kapal tanker minyak Affinity V yang berbendera Singapura kandas di jalur tunggal terusan itu, memblokir jalur tersebut selama lima jam sebelum kapal itu berhasil dikeluarkan.
Pusat Koordinasi Bersama mencatat Glory membawa muatan lebih dari 65 ribu metrik ton jagung dari Ukraina menuju China.
Glory diinspeksi oleh Pusat Koordinasi Bersama di Istanbul pada 3 Januari. Pusat itu beranggotakan staf dari Rusia, Turki, Ukraina dan PBB.
Dibuka pada 1869, Terusan Suez menjadi jalur penting bagi minyak, gas alam dan kargo lainnya. Terusan ini juga tetap menjadi salah satu penghasil devisa utama Mesir. Pada tahun 2015, pemerintahan presiden Abdel-Fattah el-Sissi menuntaskan perluasan besar-besaran terusan tersebut, yang membuatnya mampu mengakomodasi kapal-kapal terbesar di dunia.
Kapal Glory berukuran panjang 225 meter. [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia