Uni Eropa tidak dapat menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai entitas teroris sebelum pengadilan Uni Eropa menetapkan demikian, kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Senin (23/1).
Namun, para menteri luar negeri Uni Eropa siap menambahkan 37 nama ke daftar blok itu mengenai orang dan entitas yang dikenai sanksi terkait pelanggaran HAM di Iran, kata dua diplomat Eropa kepada Reuters pekan lalu.
Parlemen Eropa telah meminta Uni Eropa untuk mencatat Garda Revolusi sebagai entitas teroris, menyalahkannya atas represi terhadap protes di dalam negeri dan pemasokan drone ke Rusia.
“Ini sesuatu yang tidak dapat ditetapkan tanpa putusan pengadilan terlebih dulu. Kita tidak dapat mengatakan saya menganggap Anda teroris karena saya tidak menyukai Anda,” kata Josep Borrell kepada wartawan sewaktu ia tiba untuk mengikuti pertemuan para menteri luar negeri di Brussels.
Ia menambahkan bahwa pengadilan anggota Uni Eropa harus mengeluarkan putusan hukum yang konkret sebelum Uni Eropa sendiri dapat bertindak.
Garda Revolusi Iran didirikan tidak lama setelah Revolusi Islam 1979 untuk melindungi sistem pemerintahan ulama Syiah dan menjadi pengimbang bagi angkatan bersenjata reguler.
Garda diperkirakan memiliki 125 ribu anggota militer dengan unit-unit angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. Garda juga memimpin milisi keagamaan Basij, pasukan paramiliter sukarela yang loyal kepada lembaga ulama, yang kerap digunakan untuk menindak keras protes-protes antipemerintah.
Hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dan Teheran telah memburuk sementara upaya-upaya untuk menghidupkan kembali pembicaraan nuklir macet. Teheran juga telah menahan beberapa warga negara Eropa dan blok itu semakin kritis atas penindakan dengan kekerasan yang terus berlangsung terhadap para demonstran dan pengiriman drone buatan Iran ke Rusia. [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia