ZONAUTARA.com – Madagaskar adalah sebuah negara pulau yang terletak di Samudra Hindia, sekitar 400 km di sebelah tenggara dari Afrika. Negara ini memiliki luas sekitar 587.000 km² dan populasi sekitar 27 juta jiwa. Bahasa resmi adalah bahasa Malagasi dan bahasa Perancis.
Madagaskar merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan merupakan rumah bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Ekonomi negara ini terutama didukung oleh sektor pertanian, termasuk tanaman pangan, rempah-rempah, dan karet.
Sejarah politik Madagaskar cukup tidak stabil, dengan beberapa konflik politik dan krisis ekonomi yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Saat ini, negara ini sedang berusaha untuk membangun stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik melalui reformasi dan kerjasama dengan mitra internasional.
Sejarah Madagaskar
Sejarah Madagaskar bermula sekitar tahun 300 SM, ketika masyarakat Austronesia pertama kali tiba di pulau tersebut.
Pada abad ke-10, penduduk asli Madagaskar mulai membangun kerajaan-kerajaan besar dan memperkenalkan budaya dan bahasa Malagasi mereka.
Pada abad ke-17, negara-negara Eropa mulai melakukan penjelajahan ke Madagaskar, dengan Perancis yang menjadi negara pertama yang memperoleh pengaruh politik dan ekonomi yang signifikan di pulau tersebut.
Pada tahun 1896, Perancis menjadikan Madagaskar sebagai koloni dan memerintah pulau tersebut hingga tahun 1960, ketika negara ini memperoleh kemerdekaan.
Setelah merdeka, Madagaskar mengalami beberapa tahun pertentangan politik dan krisis ekonomi, termasuk periode pemerintahan otoriter yang dipimpin oleh Presiden Didier Ratsiraka dari tahun 1976 hingga 1992.
Pada tahun 1993, Presiden Albert Zafy memenangkan pemilihan presiden dan memulai proses demokratisasi dan reformasi ekonomi. Namun, konflik politik dan krisis ekonomi berlanjut hingga tahun 2009, ketika Presiden Marc Ravalomanana digulingkan melalui pemberontakan militer dan digantikan oleh Presiden Andry Rajoelina.
Sejak tahun 2013, Madagaskar telah berusaha untuk memulihkan stabilitas politik dan ekonomi melalui proses demokratisasi dan kerjasama dengan mitra internasional. Negara ini saat ini sedang berusaha untuk membangun ekonomi yang lebih baik dan memperbaiki kualitas hidup bagi rakyatnya.
Hubungan Madgaskar dengan Nusantara
Hubungan antara Madagaskar dan Nusantara (Indonesia dan wilayah lainnya di kawasan Asia Tenggara) sangat erat dalam hal kebudayaan dan sejarah. Beberapa studi menunjukkan bahwa masyarakat Austronesia pertama kali tiba di Madagaskar sekitar tahun 300 SM dari wilayah Nusantara, membawa bahasa, tradisi, dan budaya mereka ke pulau tersebut.
Dalam catatan sejarah, hubungan antara kedua wilayah ini sangat terbatas, tetapi ada beberapa catatan tentang perdagangan dan hubungan diplomatik antara kerajaan-kerajaan di Nusantara dan Madagaskar pada abad ke-15 dan ke-16. Saat ini, hubungan antara kedua negara sangat terbatas dan terutama terfokus pada kerjasama ekonomi dan diplomasi regional.
Meskipun hubungan antara kedua negara sangat terbatas, budaya dan sejarah yang erat membuat beberapa masyarakat di kedua wilayah masih merasa terkait satu sama lain, dan ada beberapa komunitas di Nusantara yang mempertahankan tradisi dan budaya yang berasal dari Madagaskar.
Wilayah di Madagaskar
Madagaskar terdiri dari 22 provinsi (faritany). Masing-masing provinsi dibagi lagi menjadi beberapa distrik (fivondronana) dan kemudian menjadi kecamatan (fokontany). Provinsi-provinsi di Madagaskar meliputi:
- Antananarivo
- Antsiranana
- Fianarantsoa
- Mahajanga
- Toamasina
- Toliara
- Boeny
- Bongolava
- South-West
- Haute Matsiatra
- Ihorombe
- Itasy
- Analamanga
- Menabe
- Vakinankaratra
- Atsinanana
- Amoron’i Mania
- Betsiboka
- Melaky
- Sofia
- Analanjirofo
- Diana.