Beijing pada Kamis (9/2) mengecam komentar Presiden AS Joe Biden bahwa pemimpin China Xi Jinping menghadapi “masalah besar”, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu “sangat tidak bertanggung jawab”.
Dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour, Biden mengatakan pada hari Rabu (8/2) bahwa kemampuan China untuk menghadapi Amerika Serikat terkekang karena kebutuhannya untuk melindungi perdagangan internasional, dan bahwa Xi sendiri berada dalam posisi yang tidak menyenangkan.
China membalas pernyataan itu pada Kamis (9/2). Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan dalam pengarahan rutin bahwa Beijing “sangat tidak puas”.
“Jenis retorika dari AS ini sangat tidak bertanggung jawab dan bertentangan dengan etiket diplomatik dasar,” kata Mao, seraya menambahkan bahwa Beijing “dengan tegas menentang ini”.
Setelah sempat menghangat menyusul pertemuan G20 November lalu antara Biden dan Xi, hubungan AS-China kembali mendingin setelah munculnya balon China di wilayah udara AS, yang ditembak jatuh oleh Angkatan Udara AS pada hari Sabtu.
AS menuduh balon itu dimaksudkan untuk tujuan spionase — klaim yang dibantah China, dengan alasan itu adalah perangkat pengamat cuaca yang meledak.
Dalam wawancaranya, Rabu (8/2), Biden membela keputusan untuk menembak jatuh balon itu dan menekankan bahwa AS tidak mencari konflik dengan China.
Namun ia juga mengatakan bahwa Xi memiliki “masalah besar”, termasuk “ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik”.
“Siapa pemimpin dunia lain yang bersedia bertukar tempat dengan Xi Jinping saat ini? Saya kira tidak ada,” kata Biden. [ab/lt]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia