Kepala divisi antiterorisme PBB mengatakan, ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok Negara Islam (ISIS) tetap tinggi dan meningkat di dalam dan di sekitar zona konflik. Penyebaran kelompok itu juga “sangat mencemaskan” di wilayah pusat dan selatan Afrika serta di wilayah Sahel.
Wakil Sekretaris Jenderal PBB Vladimir Voronkov mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (9/2) bahwa kelompok itu terus menggunakan internet, media sosial, video game, dan platform game “untuk memperluas jangkauan propagandanya guna meradikalisasi dan merekrut anggota baru.” Dia mengatakan “Penggunaan teknologi baru dan berkembang oleh ISIS juga tetap menjadi perhatian utama.”
Voronkov menunjuk pada penggunaan drone yang terus berlanjut untuk pengawasan dan pengintaian serta “aset virtual” untuk mengumpulkan uang.
Voronkov mengatakan tingkat ancaman yang tinggi ditimbulkan oleh kelompok ISIS dan afiliasinya, termasuk ekspansi berkelanjutan mereka di beberapa wilayah di Afrika.
ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di sebidang tanah di Suriah dan Irak yang direbutnya pada 2014. Kelompok ekstremis itu secara resmi dinyatakan kalah di Irak pada 2017, setelah pertempuran berdarah selama tiga tahun yang menewaskan puluhan ribu orang. [ps/rs]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia