Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Sabtu (11/2), bahwa ia memerintahkan jet tempur AS untuk menembak jatuh “benda tak dikenal” yang terbang tinggi di atas Yukon. Penembakan itu terjadi sehari setelah AS mengambil tindakan serupa di Alaska.
Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (North American Aerospace Defense Command/NORAD), organisasi gabungan AS-Kanada yang melakukan pertahanan wilayah udara di atas kedua negara, mendeteksi adanya objek yang terbang pada ketinggian pada Jumat (10/2) malam di atas Alaska, kata pejabat AS. Objek itu kemudian terbang mengarah ke wilayah udara Kanada pada Sabtu (11/2).
Trudeau berbicara dengan Presiden Joe Biden, yang juga memerintahkan agar objek tersebut ditembak jatuh. Jet Kanada dan AS yang beroperasi, sebagai bagian dari NORAD, kemudian berpencar dan akhirnya jet AS yang menembak jatuh objek tersebut.
Lembaga penerbangan federal AS (Federal Aviation Administration/FAA)mengatakan pada Sabtu (11/2) malam bahwa mereka telah menutup beberapa wilayah udara di Montana untuk mendukung kegiatan Departemen Pertahanan dan mengajukan pertanyaan lebih lanjut kepada NORAD. Wilayah udara itu kemudian dibuka kembali, kata juru bicara FAA.
Jet tempur F-22 kini telah menghancurkan tiga objek di wilayah udara di atas AS dan Kanada selama tujuh hari. Hal itu sebuah perkembangan menakjubkan yang menimbulkan pertanyaan tentang apa sebenarnya yang terbang di angkasa dan siapa yang mengirimnya.
Setidaknya salah satu objek yang jatuh diyakini sebagai balon mata-mata dari China, tetapi dua lainnya belum dapat diinformasikan kepada masyarakat. Trudeau, Sabtu (11/2), menggambarkan objek itu sebagai sesuatu yang “tidak teridentifikasi.” Namun juru bicara NORAD, Mayor Olivier Gallant, mengatakan militer telah menentukan objek yang ditembak itu, tetapi tidak akan mengungkapkan rinciannya.
Advertisment:
Trudeau mengatakan pasukan Kanada akan mengambil serpihan-serpihan objek untuk dipelajari. Yukon adalah wilayah Kanada paling barat dan di antara bagian Kanada yang paling sedikit penduduknya.
Sekitar sehari sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan sebuah benda seukuran mobil kecil ditembakkan dari langit di atas Alaska yang terpencil. Pejabat tidak dapat mengatakan apakah itu berisi peralatan pengawasan, dari mana asalnya atau apa tujuannya.
Kirby mengatakan pesawat itu ditembak jatuh karena terbang di ketinggian sekitar 13.000 meter dan menimbulkan “ancaman” terhadap keselamatan penerbangan sipil, bukan karena diketahui terlibat dalam pengawasan. [ah/ft]