ZONAUTARA.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel bersama dengan Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru, Spt, Msi dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, menggelar Rapat Kerja Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, yang dilaksanakan di Lapangan Futsal Kompleks Perkantoran Panango, Kamis (16/02/2023).
Rapat Kerja yang juga di hadiri Sekda Bolsel Marzanzius Arvan Ohy, SSTP, MAP ini juga dihadiri Dewan Pendidikan, Dewan Adat, para Pengawas, para Kepala Sekolah dari TK, SKB, TKBM, Kepala Satuan Pendidikan dari SD dan SMP, Operator Dapodik, PAUD, SD dan SMP, serta THL.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bolsel Rante Hattani, mengatakan bahwa THL yang hadir merupakan THL yang didanai oleh Dana DAU, THL yang didanai dari Dana BOS, THL yang didanai oleh dana BOP, dan THL yang didanai dari Dana Desa.
Dihadapan Bupati, Rante Hattani mengatakan bahwa jumlah ASN yang ada di Kantor Dinas Pendidikan kurang lebih 27 orang dan THL ada 22 orang. Kemudian jumlah guru yang tersebar dari satuan pendidikan Paud Diknas dengan jenis layanan TK, KB, SKB, dan IKBM serta satuan pendidikan SD, SMP dan guru Madrasah binaan Pemkab itu berjumlah 1.591 guru ASN dan THL.
“Kemudian jumlah satuan pendidikan untuk TK yang sudah memiliki standard pendidikan di satu desa satu TK, yaitu berjumlah 81, kemudian kelompok bermain baru 17. Dan ini yang harus didorong untuk pembukaan kelompok bermain di tiap desa sehingga satu desa satu Paud akan terpenuhi,” ungkap Hattani.
Lebih jauh, Srikandi Bolsel itu, menuturkan untuk SKB di Kabupaten Bolsel berjumlah satu, dan PKBM terdapat dua unit. Namun yang satu aktif dan yang satunya lagi sudah tidak aktif.
“Yang satunya masih aktif yakni PKBM Perpektif Pinolosian dan sudah mendapat bantuan operasional PKBM dari Kementrian Pendidikan mulai Tahun 2023 ini,” ungkapnya.
Kemudian untuk SD di Kabupaten Bolsel berjumlah 69 danSMP ada 21. Sehingga jumlah satuan pendidikan yang menjadi tanggung jawab daerah berjumlah 189 satuan pendidikan, dengan jumlah total siswa sesuai data Dapodik pada tahun 2023 sebanyak 13.050 siswa mulai dari Paud sampai dengan SMP.
Menurutnya capaian pendidikan di Kabupaten Bolsel tiap tahunnya mengalami kenaikan. Dan kenaikan tersebut tentu bukan sekedar cerita tapi dapat dilihat dari angka-angka penilaian di raport pendidikan, baik dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan maupun evaluasi dari Kemendagri.
”Peningkatan tersebut baik dari aspek capaian atau target SPM untuk peserta didik, untuk sarana pendidikan maupun untuk guru dan tenaga pendidikan. Hal ini tentunya dapat terjadi karena keberpihakan dan dukungan anggaran. Fungsi pendidikan yang tidak pernah kurang dari 20 persen dari anggaran APBD Bolsel sebagaimana diamanatkan undang-undang,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bolsel H. Iskandar Kamaru, Spt, Msi, dalam sambutanya mengatakan bahwa dalam setiap penyusunan APBD sebagaimana tuntutan Pemerintah Pusat, dan itu tentu tidak boleh dilanggar, dana pendidikan sudah ditetapkan alokasi sebesar 20 persen dari DAU. Kemudian 10 persen untuk kesehatan, 1 persen untuk pengawasan, dan 10 persen untuk Dana Desa.
“Dan alhamdulillah selama kepemimpinan, beberapa item terutama pendidikan itu malah lebih dari 20 persen, karena kalau tidak dipotong DAU. Dan untuk tahun ini saja belanja modal itu harus 25 persen, itu dituntut. Namun dana pendidikan tidak saya korbankan, tapi dari Sekda dan pimpinan OPD sampai bawahan dipotong 250 ribu setiap orang dari TPP yang tujuanya untuk dunia pendidikan di Bolsel,” ungkap Bupati.
Menurut Bupati tujuan pembangunan jangka menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021-2026 merupakan penjabaran dari misi, tujuan dan sasaran RPJMD yang berkaitan dengan kinerja dan pelayanan pendidikan adalah misi kelima, yaitu meningkatkan SDM yang berkepribadian dan berbudaya serta berdaya saing.
Sementara itu tujuan keenam yaitu meningkatkan SDM yang semakin berkualitas dan berdaya saing, kemudian meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan masyarakat dan kebudayaan keluarga.
“Pencapaian program yang sudah berjalan dan mendukung visi dan misi antara lain bantuan perlengkapan belajar kepada peserta didik pada tahun 2022, dengan sasaran penerima peserta didik yang terdata pada data terpadu kesejahteraan sosial sejumlah 6.183 peserta didik, dan pada tahun 2022 sudah diserahkan sejumlah 5.443 penerima baik SD dan SMP,” ungkapnya.
Menurut Bupati, Pemerintah Daerah dalam kurun waktu dua tahun terakhir sudah melakukan berbagai upaya peningkatan dan pengembangan pendidikan di Kabupaten Bolsel.
“Dan kami masih mempunyai target pada tahun 2023 ini sampai 2024 sesuai rencana strategi yang tertuang dalam periode kepemimpinan kami, dan tentu ini menjadi PR bagi kita smua selaku pemerintah daerah dan peran para guru yang ada di Bolsel,” tutup Bupati. (Advetorial)