Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi diperkirakan akan hadir di pengadilan pada Senin (3/4) untuk mengajukan banding atas hukuman pidana karena mengejek nama keluarga Perdana Menteri yang membuat Gandhi dikeluarkan dari Parlemen, memberikan pukulan besar bagi Partai Kongresnya menjelang pemilihan umum tahun depan.
Gandhi, pengkritik keras Perdana Menteri Narendra Modi dan penantang utamanya dalam pemilu 2024, dikeluarkan setelah pengadilan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara terhadap dirinya karena dianggap mencemarkan nama keluarga Modi dalam pidato pemilunya pada 2019.
Kasus terhadap Gandhi, cicit perdana menteri pertama India dan keturunan pendiri partai Kongres, dikecam secara luas oleh para penentang Modi sebagai serangan terbaru terhadap demokrasi dan kebebasan berbicara oleh pemerintah yang berkuasa yang berusaha untuk menindas perbedaan pendapat. Kecepatan pemecatannya dari Parlemen mengejutkan kalangan politik di India, dengan banyak yang mengkritik tindakan tersebut sebagai serangan terhadap kebebasan berbicara.
Gandhi terbang dari Ibu Kota New Delhi ke Surat, sebuah kota di negara bagian Gujarat, India, hari ini untuk tampil di pengadilan setempat di mana pemimpin oposisi itu diperkirakan akan meminta penangguhan hukumannya untuk sementara waktu, kata pengacaranya kepada kantor berita India Press Trust of India (PTI).
Seorang pria yang memiliki nama belakang persis seperti yang dimiliki Perdana Menteri itu, yang umum di negara bagian asalnya Gujarat, menuduh Gandhi melakukan pencemaran nama baik dalam pidato tahun 2019 di mana ia bertanya, “Mengapa semua pencuri memiliki Modi sebagai nama belakang mereka?”
Gandhi kemudian merujuk pada tiga Modi yang terkenal, dan tidak terkait, dalam pidatonya: seorang taipan berlian India yang buron, seorang eksekutif kriket yang dilarang dari Liga Utama India, dan perdana menteri. Orang yang mengajukan kasus tersebut adalah anggota Partai Bharatiya Janata pimpinan Modi di Gujarat, tetapi tidak ada hubungan dengan perdana menteri atau dua Modi lain yang disebut Gandhi dalam pidatonya.
Gandhi dihukum pada 23 Maret dan dikeluarkan dari Parlemen pada hari berikutnya, sehingga memicu para anggota parlemen oposisi untuk membelanya. Mereka menyebut pemecatan Gandhi sebagai tindakan tidak perlu dan melanggar konstitusi India. Gandhi diberi waktu selama 30 hari untuk mengajukan banding.
Di bawah hukum India, hukuman pidana dengan hukuman penjara dua tahun atau lebih merupakan dasar untuk pemecatan dari Parlemen. Jika hukuman Gandhi tidak ditangguhkan atau dibatalkan oleh pengadilan yang lebih tinggi, ia bisa menghadapi hukuman penjara dan kemungkinan besar tidak akan dapat ikut serta dalam pemilihan nasional pada tahun 2024. [ab/uh]
Â
Â
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia