Pemerintahan Biden berencana mengirim 1.500 tentara ke perbatasan AS-Meksiko selama 90 hari, pejabat federal mengumumkan hari Senin.
Langkah itu dilakukan karena meningkatnya jumlah migran yang diperkirakan tiba di perbatasan selatan, ketika kebijakan perbatasan terkait pandemi berakhir pekan depan. Itu dilakukan meskipun pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengatakan, tentara itu tidak akan melakukan fungsi penegakan hukum atau berinteraksi dengan migran yang ditahan.
“Petugas militer tidak akan secara langsung berperan serta dalam kegiatan penegakan hukum,” kata Brigjen Sekretaris Pers Pentagon, Pat Ryder.
Ryder menambahkan, “Pengerahan ke perbatasan itu konsisten dengan bentuk dukungan militer lainnya kepada Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) selama bertahun-tahun.”
Sekitar 2.500 anggota Garda Nasional ditempatkan di sembilan sektor perbatasan barat daya, membantu pekerjaan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS, kata seorang pejabat. Penambahan tenaga baru akan berjumlah 4.000 petugas militer di perbatasan.
Para pejabat mengatakan 1.500 tentara yang diminta oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri, akan mengisi “kesenjangan kemampuan” kritis seperti mengawasi penyeberangan, memantau kamera, pencatatan data dan membantu gudang, hingga badan tersebut dapat menggantinya dengan tenaga kontraktor.
Ryder menambahkan, Departemen Pertahanan setiap tahun menawarkan dukungan di perbatasan, sejak 2006. [ps/jm]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia