bar-merah

Nepal Didesak Perketat Aturan Pendakian Everest untuk Turunkan Kematian


Pendaki yang kondisi fisiknya belum memadai tetapi tetap diperbolehkan mendaki  ke Gunung Everest oleh operator ekspedisi yang tidak berpengalaman dapat memicu masalah, kata seorang pemandu gunung veteran pada Minggu (4/6). Komentar itu muncul setelah gunung tertinggi tersebut mengalami salah satu musim pendakian yang paling mematikan.   

Sedikitnya 12 pendaki tewas dan lima dinyatakan hilang serta dikhawatirkan tewas di gunung setinggi 8.849 meter selama musim pendakian utama pada tahun ini yang baru saja berakhir. Musim kali ini dianggap paling mematikan sejak insiden gempa bumi yang memicu longsoran salju yang menewaskan 18 orang pada 2015.  

“Klien terlemah dengan operator yang kurang berpengalaman adalah bagian dari masalah,” kata Guy Cotter, 69 tahun, seorang pemandu terkenal dari Selandia Baru yang telah mendaki Everest lima kali, di Ibu Kota Nepal, Kathmandu.    

“Klien harus memiliki standar pendakian minimum dengan pendakian yang sudah terbukti sebelum datang ke Everest,” katanya. 

Tiga sherpa pendaki tewas ketika es menerjang mereka di bagian bawah gunung pada April dan sisanya meninggal karena sakit atau kelelahan, kata pejabat pemerintah dan pendaki gunung. 

Nepal bersikeras pihaknya memang mengatur pendakian Everest dan puncak Himalaya, misalnya, dengan mengeluarkan kepada setiap orang yang mendaki. Namun Cotter mengatakan operator yang memandu klien mendaki gunung harus memenuhi standar peralatan dan staf minimum.  

“Ada banyak operator yang membawa klien ke Everest tetapi tidak mengerti bagaimana menghindari insiden yang terjadi dan ketika terjadi kesalahan, mereka tidak memiliki proses untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Cotter. 

Bigyan Koirala, seorang pejabat Departemen Pariwisata yang mengawasi pendakian, mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan lebih banyak peraturan tetapi tidak memberikan rincian.  

Nepal mengeluarkan izin pendakian Everest dalam jumlah rekor, yaitu 478 izin untuk tahun ini dan ratusan orang berhasil mencapai puncak. [ah/ft]  

Source link



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat




Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia
Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com