Ukraina mengatakan satu keluarga beranggota sembilan orang ditembak dan dibunuh di rumah mereka di kota Volnovakha, di wilayah Ukraina Timur yang diduduki Rusia.
Foto-foto rumah itu yang dirilis oleh pihak berwenang menggambarkan lokasi kejahatan yang mengerikan, dengan para korban terbujur mati di tempat tidur mereka di antara tembok-tembok berlumuran darah.
Kantor jaksa yang didukung Ukraina di provinsi Donetsk, di mana Volnovakha berada, mengatakan, pembunuhan itu terjadi setelah sang pemilik rumah menolak permintaan sekelompok lelaki berseragam militer untuk mengosongkan rumah agar pasukan Rusia dapat tinggal di sana. Kantor tersebut mengatakan di antara para korban terdapat dua anak kecil.
Para investigator Rusia mengatakan dua tentara dari kawasan Timur Jauh Rusia ditahan sehubungan dengan pembunuhan itu. Kedua orang itu telah menandatangani kontrak dengan militer Rusia untuk bertugas di Ukraina.
Volnovakha telah diduduki pasukan Rusia tidak lama setelah mereka meluncurkan invasinya di Ukraina pada Februari 2022. Separatis pro-Rusia di Donetsk dan wilayah tetangganya, Luhansk, mengambil alih gedung-gedung pemerintah pada 2014 dan memproklamasikan kedua wilayah tersebut sebagai “republik rakyat.” Langkah tersebut dilakukan setelah aneksasi Krimea, Ukraina, oleh Rusia.
Pembunuhan itu terjadi ketika pasukan Ukraina dan Rusia terlibat dalam konfrontasi sengit di bagian timur Ukraina, sementara perang memasuki tahun kedua.
Pasukan Rusia telah meluncurkan ofensif baru di sekitar kota Bakhmut, khususnya di dekat kota strategis Avdiivka.
Serangan balasan Ukraina yang dimulai pada Juni lalu menunjukkan kemajuan yang lambat, mereka baru merebut kembali teritori seluas beberapa ratus kilometer persegi. [uh/ab]
Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat
Artikel ini terbit atas kerjasama afiliasi Zonautara.com dengan Voice of America (VOA) Indonesia