ZONAUTARA.com – United Nations Development Programme (UNDP) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), mengunjungi empat proyek strategis di Manado.
Tinjauan langsung tersebut dilaksanakan pada Jumat, 26 Januari 2024, yang dihadiri langsung oleh Resident Representative UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura dan didampingi oleh Direktur Jenderal Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Dr. dr. Maxi Rein Rondonowu, DHSM, MARS.
Peninjauan ini untuk memastikan implementasi keberlangsungan proyek strategis di bidang kesehatan dan lingkungan yang ada di Sulawesi Utara.
“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aplikasi #SMILE, yang awalnya dirancang untuk respons terhadap COVID-19, telah memperluas kemampuannya untuk mengawasi rantai pasokan imunisasi rutin di seluruh negeri. Indonesia menjadi contoh bagaimana teknologi memainkan peran penting dalam logistik layanan kesehatan, dan secara langsung dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat,” ujar Norimasa Shimomura Resident Representative UNDP Indonesia.
Puskesmas Bahu yang menjadi salah satu tujuan peninjauan merupakan penerima manfaat aplikasi SMILE. SMILE telah memberikan kontribusi signifikan pada aliran data dalam sistem ‘One Data’. Melalui SMILE, telah terdistribusi lebih dari 450 juta dosis vaksin COVID-19, yang mencakup hampir 175 juta orang.
Khusus di Kota Manado, total ada 622.600 dosis COVID-19 telah didistribusikan dan disalurkan secara merata ke 16 fasilitas kesehatan dari 199 Puskesmas yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Tak hanya vaksin COVID-19, sejak Agustus 2023, SMILE juga mencatat distribusi 764.380 dosis vaksin imunisasi rutin di Provinsi Sulawesi Utara, termasuk 93.630 dosis di Kota Manado.
Proyek strategis
Selain di Puskesmas Bahu, tiga proyek strategis lainnya ada di BKLM Manado, Universitas Sam Ratulangi Manado dan di RSUP Prof. Kandou Malalayang, Manado.
BKLM Manado menjadi penerima hibah untuk tempat pembakaran sampah (incinerator) dalam upaya penanggulangan peningkatan limbah medis. Bantuan teknis dari UNDP untuk Kemenkes dimulai pada tahun 2021 di empat lokasi, salah satunya adalah Manado. Bantuan ini termasuk pengadaan, pengiriman, pemasangan, modifikasi cerobong, uji emisi yang memastikan kesesuaian operasi teknis dengan Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pelatihan operasional.
BKLM Manado dipilih sebagai penerima manfaat karena memenuhi sejumlah kriteria, yakni lokasi yang layak untuk pemasangan insinerator, adanya ketersediaan lahan, biaya operasional yang tersedia dan produksi limbah medis <100 kg per jam.
Dengan adanya insinerator, BKLM Manado sekarang dapat mengubah limbah berbahaya menjadi residu; yang akan ditimbang, dan diangkut oleh pihak ketiga ke tempat pembuangan sampah. Bantuan teknis memastikan penguatan manajemen limbah medis yang berkualitas tinggi, dan yang paling penting, berkelanjutan.
Proyek yang berada di Universitas Sam Ratulangi adalah satu-satunya laboratorium dalam jaringan Whole Genome Sequencing yang didukung oleh Kementerian Kesehatan di Manado. Laboratorium ini telah berhasil menggunakan peralatan dan reagen yang disediakan untuk menghasilkan batch ketiga Whole Genome Sequencing dan pelaporan data yang sesuai.
Selain itu, laboratorium ini telah dianugerahi sertifikat keahlian Whole Genome Sequencing oleh Badan Kebijakan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, menegaskan potensinya dalam memperkuat baik infrastruktur maupun kapasitas tenaga kerja. Pengakuan ini telah membuat Manado, khususnya laboratorium ini ditunjuk sebagai penerima hibah.
Perluasan Jaringan Laboratorium memainkan peran penting dalam memfasilitasi berbagi data dan pembangunan pengetahuan. Hal ini, berkontribusi pada pendekatan yang lebih komprehensif terhadap intervensi kesehatan masyarakat melalui proses pengambilan keputusan berbasis data. Fokus pada genomika biomedis presisi siap untuk merevolusi diagnosis dan pengobatan penyakit, tidak hanya meningkatkan hasil kesehatan individu tetapi juga membentuk sistem kesehatan yang tanggu.
Proyek keempat ada di RSUP Prof Kandou Malalayang, sebagai salah satu dari 30 rumah sakit di empat provinsi yang diluncurkan pada Maret 2023 untuk fase pertama ME-SMILE. Tujuannya adalah agar inisiatif ini dapat diperluas dalam fase kedua pada tahun 2024 dengan target dapat mencakup semua 1.000 rumah sakit pemerintah serta rumah sakit swasta (GF-ATM dan GAVI Zero Dose).
Hingga hari ini, di antara 30 lokasi ekspansi sejak Juni 2023, dua rumah sakit di Sulawesi Utara telah menerapkan ME-SMILE – RSUP Kandou (Rumah Sakit Umum Pusat Nasional) dan RSUD ODSK (Rumah Sakit Umum Daerah), keduanya berlokasi di Kota Manado.
Sistem ini akan terhubung langsung ke timbangan digital atau perangkat pintar untuk pencatatan dan pelaporan limbah medis yang akurat. Setelah fase uji coba pada bulan Juli 2022 di Puskesmas Jakarta. Sulawesi Utara adalah salah satu mitra terpercaya UNDP dalam memimpin ekspansi ME-SMILE, dengan dua rumah sakit umum di Sulawesi Utara menjadi yang telah menerapkan sistem ini.
Sejak inisiasi ME-SMILE di Kota Manado pada Agustus 2023, tingkat pelaporan 100% dan laporan yang sudah lengkap 100% telah dipertahankan. Sistem ini telah memperpendek durasi proses penimbangan selama pembongkaran limbah di rumah sakit dari rata-rata lima jam (sebelum ME-SMILE) menjadi tiga jam dan meningkatkan akurasi pengukuran timbangan limbah selama pengumpulan dan pengangkutan.
Sampai saat ini, jumlah rata-rata limbah harian yang dihasilkan di Kota Manado yang tercatat dalam ME-SMILE telah mencapai 884.084 kilogram per hari.
Keempat proyek strategis di bidang kesehatan dan lingkungan tersebut, didukung penuh oleh UNDP, yang merupakan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berfokus untuk mengentas ketidakadilan kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim. UNDP telah bekerja sama dengan jaringan luas para ahli dan mitra di 170 negara, dan membantu negara-negara membangun solusi terpadu dan berkelanjutan bagi manusia dan bumi.