bar-merah

Turis Italia Ikut Festival Adat Tulude di Sitaro, Setelah Menunggu Enam Bulan

Marco dan keluarga saat ikut menari bersama masyarakat lokal di halaman kantor bupati Sitaro. (Foto: Dominik Derek)

ZONAUTARA.com – Keinginan Marco dan Laura sepasang suami istri bersama dua anaknya Maxim dan July untuk menyaksikan festival pagelaran adat Tulude di Kabupaten Kepulauan Sitaro akhirnya terwujud.

Tak tanggung-tanggung, keinginan sepasang keluarga dari Italia ini sudah direncanakan sejak enam bulan lalu, kala melakukan perjalanan wisata di Perancis.

“Waktu itu Marco menghubungi saya lewat pesan Whatsapp, saat di Perancis enam bulan lalu. Ia meminta dibuatkan paket perjalanan ke Sitaro,” kata Dominik Derek, seorang pemandu wisata lokal di Sitaro.

Dominik mengaku sempat bingung, saat dihubungi karena sebelumnya tidak pernah bertemu atau berkomunikasi.

“Saya sempat tanya dapat nomor dari mana, jawab mereka dari internet ketika mencari tujuan wisata di internet,” katanya.

Lewat percakapan itu, Marco meminta supaya dibuatkan paket wisata untuk melihat pagelaran adat Tulude.

“Waktu itu saya menawarkan Tulude dan mereka langsung setuju,” cerita Dominik.

Terpantau, Laura istrinya pada Rabu 7 Januari 2024, saat Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melaksanakan Festival pagelaran adat Tulude, ia bersama dua anaknya Maxim dan July memegang sebuah kamera memotret setiap prosesi yang ditampilkan.

Saat diwawancarai, Marco menyampaikan ini pengalaman pertama mengikuti pagelaran adat. Menurut dia sepanjang melakukan perjalanan wisata, ia tidak menemukan adat yang sama atapun menyamai seperti Tulude.

Dominik Derek pemandu wisata lokal saat menjemput Marco dan Keluarga di Bandara Sam Ratulangi Manado. (Foto: Dominik Derek)

“Menurut saya ini sangat menarik dan kami sangat beruntung bisa menyaksikan acara adat ini, ” kata Marco.

Sedangkan bagi Laura isterinya, pengalaman paling menarik, yakni bisa berbaur sangat dekat dengan masyarakat lokal dan uniknya bisa menikmati makanan lokal masyarakat.

“Kami bisa menari bersama dengan masyarakat lokal dan menikmati makanannya. Bagi kami, ini sangat unik,” ungkap Laura.

Marco dan Laura berharap, warga di Kepulauan Sitaro terus mempertahankan dan menjaga kelestarian adat yang satu-satunya dimiliki tanah ini. Bagi turis asal Italia itu, demi sebuah pagelaran sebaik ini, uang bukan lagi kendala.

“Kami berharap bisa kembali dan menikmati bersama masyarakat,” kata keduanya kompak.

Selain mengikuti festival pagelaran adat Tulude, Mereka juga melakukan perjalanan wisata di Pulau Tagulandang, Pulau Siau, Pulau Mahoro, Pulau Buhias dan Pulau Masare.

Sejak awal Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Dolly Polimpung menargetkan festival yang digelar bisa mengundang tamu tidak hanya para undangan, tetapi turis baik lokal maupun mancanegara.

Dengan kehadiran beberapa turis akan menjadi kabar baik untuk Pariwisata di Sitaro.

“Para turis ini akan membantu mempromosikan keberdaan kepulauan Sitaro di mata dunia,” katanya.

Polimpung juga menjelaskan, pihaknya akan membuat kalender iven, sehingga setiap kegiatan akan diketahui kapan pelakaanannya dan seperti apa.

“Kita akan berupaya mulai tahun ini,” tutup Polimpung.



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com