ZONAUTARA.com –Â Emboli merupakan istilah yang sering digunakan dalam dunia kedokteran, berasal dari bahasa Yunani yang artinya “sumbat”.
Emboli terjadi ketika pembuluh darah tersumbat oleh materi yang tidak larut, seperti gas, bakteri, parasit, lemak, atau sel kanker.
Hal ini dapat menghambat aliran oksigen dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Emboli dan Pengaruhnya
Emboli dapat terjadi pada siapa pun dalam kondisi tertentu dan memiliki berbagai dampak tergantung pada area terjadinya.
Salah satu contohnya adalah emboli yang terjadi di jantung, yang dapat menyebabkan kerja jantung abnormal dan berujung pada stroke emboli.
Emboli Ketuban: Ancaman Pasca Persalinan
Setelah melahirkan, ibu juga rentan mengalami emboli, salah satunya adalah emboli udara dan emboli ketuban.
Emboli udara terjadi ketika udara masuk ke dalam pembuluh darah, sementara emboli ketuban terjadi ketika air ketuban masuk ke dalam pembuluh darah.
Kedua kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan sirkulasi darah dan berpotensi fatal.
Terjadinya Emboli Air Ketuban dan Dampaknya
Emboli air ketuban dapat disebabkan oleh cairan lendir atau sel-sel gepeng yang masuk ke dalam tubuh ibu setelah melahirkan.
Reaksi emboli dapat terjadi dalam rentang waktu yang cepat setelah persalinan dan berpotensi menyebabkan kematian akibat gangguan sirkulasi darah.
Pencegahan Emboli
Meskipun emboli sulit diprediksi, langkah-langkah pencegahan dapat dilakukan dengan mendiagnosis penyakit yang dapat memicu emboli.
Misalnya, pemeriksaan antenatal pada ibu hamil dapat membantu mendeteksi potensi risiko emboli cairan ketuban.
Kesimpulan
Emboli merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa seseorang, baik itu emboli umum maupun emboli ketuban.
Penting untuk memahami penyebab, dampak, dan langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terjadinya emboli.
Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, harapan hidup bagi korban emboli dapat ditingkatkan.