SITARO, ZONAUTARA.com – Warga di Pulau Tagulandang panik akibat diguyur hujan batu. Zonautara.com mendapat sejumlah laporan terkait dengan kepanikan warga.
Lewat sejumlah video bereda di media sosial, warga di daerah pesisir Tagulandang saat ini mulai mengevakuasi diri ke daerah tinggi yang dianggap lebih aman.
Dari video beredar sejumlah warga panik setelah terjadi letusan Gunung Api Ruang sekira pukul 20.15 Wita mengeluarkan suara gemuru, dentuman keras serta sinar api hingga kolom erupsi mencapai 3.000 meter, setelahnya warga diguyur hujan batu serta abu vulkanik yang menghantam rumah.
Peningkatan Status
Pada Kamis (18/04/2024) pukul 20.00 Wita, PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) mengumumkan peningkatan status Gunung Api Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, menjadi level 4.
Keputusan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari. Aktivitas vulkanik gunung ini mencatat lebih dari 400 gempa vulkanik dalam beberapa hari terakhir, dengan erupsi yang semakin intensif.
Gunung Api Ruang menjadi perhatian utama karena memiliki sejarah erupsi yang intensif dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat sekitarnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan aktivitas vulkanik telah tercatat oleh para peneliti, termasuk lonjakan jumlah gempa vulkanik yang signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan magma yang meningkat di dalam gunung tersebut.
Peningkatan status menjadi level 4 menandakan bahwa potensi erupsi gunung ini menjadi lebih besar dan lebih berbahaya bagi lingkungan sekitarnya. Langkah ini juga memicu respons tanggap darurat yang lebih serius, termasuk upaya evakuasi massal dan persiapan logistik darurat yang lebih intensif.
Implikasi Status Level 4: Evakuasi dan Logistik Darurat
Peningkatan status Gunung Api Ruang ini menghasilkan implikasi yang signifikan terutama terkait dengan keadaan darurat dan perlunya evakuasi massal. Radius evakuasi diperluas menjadi 6 kilometer dari puncak gunung untuk memastikan keselamatan warga di sekitarnya. Hal ini memicu respons darurat dari BNPB dan berbagai instansi terkait.
Proses evakuasi massal menjadi tantangan utama terutama di malam hari. Komunikasi yang efektif dengan masyarakat setempat menjadi kunci kelancaran evakuasi. BNPB dan tim penanggulangan bencana lainnya bekerja keras untuk menyediakan logistik darurat seperti makanan, tenda, dan obat-obatan bagi warga yang dievakuasi.
Selain itu, upaya pengorganisasian dan koordinasi dengan instansi lain seperti TNI-POLRI dan kementerian terkait juga menjadi fokus utama dalam menghadapi status level 4 ini. Diperlukan sinergi yang kuat antara berbagai pihak untuk memastikan proses evakuasi dan penanganan darurat berjalan dengan lancar.
Sejarah dan Potensi Bahaya Gunung Api Ruang
Sejarah erupsi Gunung Api Ruang menjadi catatan penting dalam mengevaluasi potensi bahaya yang ditimbulkannya. Tahun 1871 menjadi titik penting dalam sejarah, di mana tsunami akibat runtuhan kaldera gunung ini menimbulkan korban hingga 400 orang. Hal ini menunjukkan bahwa potensi bahaya dari gunung ini tidak boleh diabaikan.
Meskipun mekanisme erupsi saat ini berbeda dengan peristiwa tahun 1871, namun langkah evakuasi massal dianggap sebagai langkah pencegahan penting. Hal ini untuk menghindari potensi awan panas, aliran piroklastik, dan tsunami yang dapat terjadi akibat aktivitas vulkanik yang meningkat.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, menekankan urgensi evakuasi untuk menghindari potensi bahaya tersebut. Meskipun evakuasi massal dapat menimbulkan tantangan logistik dan organisasi, namun keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam menghadapi potensi bencana alam yang mengancam.
Upaya Evakuasi dan Tanggap Darurat
Dalam menghadapi situasi ini, berbagai pihak terlibat dalam upaya evakuasi dan tanggap darurat. BNPB bersama TNI-POLRI dan instansi terkait lainnya bekerja sama untuk memastikan keselamatan warga dan koordinasi logistik darurat.
Proses evakuasi terus dilakukan dengan efektifitas dalam memprioritaskan keamanan masyarakat.
Upaya koordinasi dan komunikasi yang efektif antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi status level 4 dari Gunung Api Ruang. Diharapkan respons yang cepat dan efisien dapat mengurangi risiko dan kerugian yang mungkin timbul akibat aktivitas vulkanik yang meningkat.
Sinergi yang baik antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat setempat menjadi fondasi dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama.