bar-merah

Kisah Edwin Ambar saksikan rumahnya hancur karena erupsi Gunung Ruang

Edwin Ambar (59) warga Desa Laingpatehi, Pulau Ruang saat menyaksikan konsisi rumahnya usai erupsi Gunung Ruang, (Foto: ZONAUTARA.com/ Gitta Waloni).
Edwin Ambar (59) warga Desa Laingpatehi, Pulau Ruang saat menyaksikan konsisi rumahnya usai erupsi Gunung Ruang, (Foto: ZONAUTARA.com/ Gitta Waloni).

SITARO, ZONAUTARA.com – Edwin Ambar (59) dengan tatapan sedih berbagi cerita tentang kenyataan pahit yang terjadi di desa dan rumah tinggalnya akibat erupsi Gunungapi Ruang, pada Rabu (17/4) malam.

“Saya kaget, waktu saya kembali rumah dan desa saya sudah jadi seperti ini,” ujar Edwin saat wawancara langsung bersama reporter zonautara di Desa Laingpatehi, Pulau Ruang, Jumat (19/4) siang.

Edwin sendiri sudah sempat melarikan diri pada malam subuh pukul 02.00, hari Rabu (17/4). Sebelum akhirnya Ia kembali pada Kamis (18/4) untuk melihat rumahnya.

Kepada reporter zonautara, Edwin yang lahir dan besar di pulau Ruang, kembali menceritakan lagi bagaimana proses evakuasi dari petugas itu berlangsung, pada Selasa (16/4).

Edwin Ambar (59), warga Desa Laingpatehi saat memeriksa keadaan rumahnya, usai erupsi Gunung Ruang, (Foto: ZONAUTARA.com/Gitta Waloni).
Edwin Ambar (59), warga Desa Laingpatehi saat memeriksa keadaan rumahnya, usai erupsi Gunung Ruang, (Foto: ZONAUTARA.com/Gitta Waloni).

Sejak siang hari pada 16 April 2024, Edwin sudah mendapat imbauan dari pemerintah tentang letusan G. Ruang. Saat itu seluruh keluarganya di bawah oleh petugas untuk dievakuasi ke pulau Tagulandang menggunakan kapal KMP. Lohoraung.

Kegiatan evakuasi ini dilakukan dari siang hari hingga malam hari oleh petugas, mengingat ada sekitar 500 lebih jiwa di desa Laingpatehi dan ada 300 lebih jiwa di desa Pumpente.

Edwin sendiri pada saat itu, masih kembali ke rumahnya di desa Laingpatehi. Hingga pada pukul 02.00 malam waktu setempat, G. Ruang kembali erupsi, Edwin dan bersama beberapa warga lainnya langsung meninggalkan desa mereka.

“Setelah selesai evakuasi, saya kembali ke sini. Untuk melihat rumah dan berjaga-jaga jika terjadi sesuatu. Lalu pada sekitaran jam 2 subuh terdengar letusan, barulah saya dan beberapa orang di sini bergegas cepat kembali ke Tagulandang, ” jelas Edwin.

Edwin menggunakan perahu pribadi untuk mengevakuasi diri pada malam itu. Ia dan beberapa warga sebelumnya sudah mendapat bantuan dari pemerintah berupa bahan bakar minyak untuk proses evakuasi yang dilakukan sejak siang hari itu.

Kini, Edwin harus menelan kenyataan pahit. Rumah sekaligus tempat tinggalnya sudah rusak dan hampir sebagain besar peralatan rumah tidak bisa Ia gunakan kembali.

Pada saat bertemu dengan reporter zonautara, Edwin sendiri tengah melakukan proses pengangkatan barang, Ia tengah memilih dan memilah barang mana yang tersisa di rumahnya dan tentu yang masih bisa Ia gunakan.

“Dari kemarin kami sudah mulai mengangkat barang, tetapi sampai ini hari juga kami tetap mengangkat barang. Mana yang barang saya bisa angkat ke sana, saya tetap angkat,” ujar Edwin.

Edwin berkali-kali mengatakan bahwa rumahnya saat ini sudah tidak layak huni. Ia hanya mampu membawa pakaian saja saat evakuasi dilakukan, tapi untuk barang lainnya tak bisa Ia selamatkan.

Dalam ketidakberdayaannya Edwin pun menaruh harapannya pada pemerintah setempat, untuk bisa membantu mereka.

“Dari pemerintah mungkin bisa membantu dalam hal makanan karena sudah tidak ada apa-apa yang bisa kami masak,” kata Edwin.

Lalu mungkin kalau untuk tempat tinggal, tentu kami akan menunggu bagaimana selanjutnya tindakan pemerintah bagi kami masyarakat di desa Laingpatehi, Pulau Ruang.

Hingga saat ini, berbagai bantuan juga sudah banyak berdatangan di pulau Tagulandang. Proses penyaluran tengah dilakukan oleh pemerintah setempat di berbagai titik-titik pengungsian di Tagulandang.

Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan pemberitahuan penurunan status Gunungapi Ruang menjadi level III “Awas” yang dimulai pada Selasa (23/4).



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com