5 kecamatan di Minahasa Tenggara terdampak cuaca ekstrem

cuaca ekstrem Minahasa Tenggara

Penulis: David Sumilat
Editor: redaktur
Salah satu rumah warga di Desa Tatengesan, Kabupaten Minahasa Tenggara terdampak luapan air akibat cuaca ekstrem. (Foto akun Facebook/Julian W Monoimbar)

MITRA, ZONAUTARA.com – Sedikitnya lima kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) terdampak cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, sejak Rabu 26 Juni 2024 dini hari tadi.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Tenggara, sejumlah desa di Kecamatan Ratahan, Ratahan Timur, Pusomaen, Belang, hingga Tombatu Utara mengalami musibah bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor hingga tanggul jebol akibat luapan air.

Berikut ini laporan bencana alam hasil assessment BPBD Mitra dari tinjauan langsung dan laporan warga:

Kecamatan Ratahan

  • Tanggul jebol/rubuh di Lingkungan IV Kelurahan Lowu Dua.
  • Tanggul jebol/rubuh di Kelurahan Tosuraya (Kompleks Jembatan Kantor Pos Ratahan)
  • Longsor di Jalan Lamet Menuju Perkantoran Blok B.

Kecamatan Ratahan Timur



  • Tanah longsor akses Jalan Pangu – Wongkai
  • Banjir di Desa Wioi III

Kecamatan Pusomaen

  • Tanah longsor di beberapa titik di Desa Wiau
  • Air sungai Makalu meluap di Desa Tatengesan Kecamatan Pusomaen
  • Banjir di Desa Tatengesan I
  • Air sungai Bentenan meluap dan menggenangi rumah penduduk

Kecamatan Belang

  • Debitur air di sungai Wowesen saat ini dipantau masih meningkat (Kecamatan Belang)
  • Air sungai mulai melalui drainase di Desa Belang Jaga VI

Kecamatan Tombatu Utara

  • Sungai Londolimbale terjadi peningkatan debit air tapi kondisi masih aman
    (Data rilis BPBD Mitra per 26 Juni 2024)

Sekadar diketahui, cuaca ekstrem memiliki dampak yang luas dan merusak terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.

Fenomena ini semakin sering terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Upaya mitigasi dan adaptasi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem.

Pemerintah, masyarakat, dan individu harus bekerja sama dalam menjaga lingkungan, meningkatkan kesiapan menghadapi bencana, dan membangun infrastruktur yang lebih tangguh.

Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat meminimalkan kerugian dan melindungi kehidupan serta kesejahteraan kita dari ancaman cuaca ekstrem.

***

Follow:
Pewarta yang menggeluti jurnalisme data, lingkungan, dan lainnya, telah menjelajahi berbagai aspek jurnalistik selama lebih dari 10 tahun.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com