BOLSEL, ZONAUTARA.com—Kurang lebih 14 jam akses jalur Molibagu-Balmong longsor. Dampak dari intensitas hujan yang cukup tinggi dari Selasa dini hari, 13 Agustus sampai Rabu 14 Agustus 2024 mengakibatkan material menutupi badan jalan.
Moh. Ali Irfani Alhabsy, salah satu ppengguna jalur Molibagu-Balmong itu, mengatakan longsor terjadi pada pukul 10.00 WITA (Senin malam).
“Tapi Alhamdulillah, akses jalur itu bisa dilalui setelah dibuka pada pukul 12.00 siang hari Rabu,” kata Real, sapaan akrabnya ketika dihubungi via WhatsApp.
Dijelaskannya, material dibersihkan oleh unsur Forkopimda Bolsel bersama-sama masyarakat sekitar.
“Tadi ada unsur TNI dan Polres Bolsel serta BPBD dan masyarakat, dibantu satu unit alat berat dari Balai jalan,” ungkapnya.
Senada, Kepala BPBD Bolsel, Bobi Sampe menyampaikan, pihaka balai jalan juga hadir dengan menggunakan alat berat untuk melakukan pembersihan material.
“Akses jalan yang berada di air jatuh itu sejak semalam tertutup material tanah longsor sudah bisa dilalui kendaraan,” jelasnya.
Dirinya mengimbau, agar pengendara yang melintasi jalur Kabupaten Bolsel agar terus berhati-hati.
“Mengingat cuaca di Kabupaten Bolsel masih belum bersahabat, jadi selalu waspada dengan longsor susulan dan banjir,” imbauannya.
Pintim dan Pinteng terendam air
Bukan hanya jalur Molibagu-Balmong yang terkena dampak dari intensitas hujan yang cukup tinggi. Kecamatan Pinolosian Tengah (Pinteng) dan Pinolosian Timur Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) pun terendam air.
Sungai meluap hingga masuk ke pemukiman warga.
Dari informasi yang berhasil dirangkum media ini, terdapat tiga sungai yang meluap, yakni Sungai Nunuk, Sungai Kombot dan Sungai Mataindo.
Dampaknya, ratusan rumah warga pun terendam air. Bahkan beberapa fasilitas umum, seperti Sekolah dan fasilitas kesehatan turut terdampak banjir.
“Sungai Nunuk meluap tetapi belum berdampak signifikan terhadap rumah warga. Sungai Kombot meluap mengakibatkan beberapa rumah warga terendam dan fasilitas pendidikan SMP Kombot terendam,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bolsel, Bobby Sampe via WhatsApp.
Lanjut Bobby mengatakan, untuk titik longsor terjadi di area Jalur Gontung, Desa Mataindo, Kecamatan Pinolosian Tengah, tapi kondisinya masih bisa dilalui kendaran rod empat.
“Sungai Mataindo meluap dan tanggul jebol perkiraan 50 meter mengakibatkan seluruh rumah warga desa Mataindo Utara, fasdik, faskes, fasilitas desa tergenang dan sebagian besar rumah warga desa Mataindo tergenang, ketinggian air mulai dari 30 – 110 cm,” tulisnya.
Bobby mengungkapkan bahwa, pihaknya mendapatkan kesulitan saat melakukan upaya evakuasi serta pendataan di wilayah-wilayah lainnya, karena kondisi yang tidak memungkinkan.
“Tim BPBD tidak bisa melanjutkan perjalanan ke arah desa Torosik karena terhalang oleh luapan air dengan arus kuat melewati jalan utama,” ungkapnya.
“Perkiraan air sungai mulai meluap dan menggenang rumah warga jam 8 dan puncaknya pada jam 10 pagi. Saat ini pengamatan di lapangan air mulai berangsur surut,” katanya.
Bobby pun menambahkan, untuk data sementara dari hasil informasi warga dan pantauan di lapangan untuk Kecamatan Pinolosian Timur, banjir melanda desa Pidung, Dayow, Dumagin A dan Dumagin B.
“Sementara di Kecamatan Pinolosian Tengah, banjir terjadi di desa Tobayagan, Tobayagan Selatan, Adow, Adow Selatan, Torosik, Mataindo, dan Mataindo Utara,” pungkasnya.