BOLSEL, ZONAUTARA.com – Banjir dan tanah longsor yang terjadi belum lama ini di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel), banyak meninggalkan kisah.
Pasalnya, dampak dari intensitas curah hujan yang cukup tinggi, hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor dibeberapa titik itu. Terkena, arus listrik di Kabupaten Bolsel hingga terputus.
Terlepas dari itu, ada kisah heroik yang dilakukan tim PLN Molibagu dalam recovery (perbaikan) jaringan listrik yang terdampak dari bencana alam itu.
Secara tidak langsung, berkat dari kekompakan dan kerjasama tim PLN Molibagu, masyarakat dapat menikmati kembali listrik.
Banjir dan Longsor Landa Bolsel, Puluhan Tiang Listrik Roboh, Aliran Listrik Terputus
Curah hujan yang cukup tinggi melanda hampir seluruh wilayah Bolaang Mongondow Raya, termasuk Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), selama dua hari terakhir hingga Selasa, 13 Agustus 2024.
Hujan deras ini menyebabkan banjir di tiga kecamatan di Bolsel, yakni Pinolosian Induk, Pinolosian Tengah, dan Pinolosian Timur.
Tak hanya banjir, bencana tanah longsor juga memutus akses jalan utama yang menghubungkan Bolsel dengan Bolaang Mongondow (Bolmong).
Bencana ini tidak hanya berdampak pada transportasi, namun juga memutus aliran listrik di beberapa wilayah.
Di Kecamatan Bolaang Uki dan wilayah Pinolosian, aliran listrik terputus sejak awal kejadian.
Manajer PLN Molibagu, Oxel Frans, mengungkapkan bahwa 16 tiang listrik roboh akibat hujan dan longsor.
Selain itu, dua menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) juga ikut tumbang.
“Tiang yang roboh terletak di jalur Matayangan-Bolsel, tepatnya di Desa Mataindo, Onggunoi, dan Posilagon.
Sedangkan SUTET yang tumbang berada di Posilagon dan Tonsile,” jelas Oxel Frans saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat malam, 16 Agustus 2024.
Dikatakannya, sebanyak 20 petugas diterjunkan dalam perbaikan pasca banjir dan tanah longsor ini.
“Saya kawal langsung, pekerjaannya dari jam 8 pagi sampai jam 1 malam hari. Jadi, untuk pekerjaan terakhir itu selesai tiga hari setelah banjir, di Kecamatan Pintim.”
“Iya karena kami bertahap dari Matayangan, terus mempertimbangkan banjir surut dulu di Pinteng dan Pintim dan longsor kemungkinan berkurang baru kami lanjut kerjanya,” sebut dia.
SUTET ini merupakan jalur penting yang menghubungkan pasokan listrik dari Gardu Induk Panango yang disuplai oleh PLN Modayag, Lolak, dan Gorontalo.
Menurut Oxel, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Gardu Induk Panango untuk meminta tambahan pasokan listrik dari Gorontalo dan Lolak setelah terjadinya gangguan.
Bahaya dan Kendala Dihadapi
Sementara itu, SPV Teknis PLN Molibagu, Irvan Anggai, mengungkapkan bahwa tim lapangan mengalami sejumlah kendala dalam upaya perbaikan tiang listrik, khususnya di wilayah Air Jatung Molibagu dan Posilagon.
Cuaca yang masih buruk, dengan hujan yang terus mengguyur serta ancaman longsor susulan, menghambat proses perbaikan.
“Saat personel kami sedang memperbaiki tiang listrik di Air Jatung Bolangaso, longsor susulan kembali terjadi. Beruntung, tidak ada korban, dan tiang yang sedang diperbaiki tidak terkena longsoran,” ujar Irvan.
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan bahwa wilayah Kecamatan Pinolosian Bersatu telah mengalami pemadaman listrik selama tiga hari berturut-turut akibat banyaknya tiang yang roboh.
Namun, tim terus bekerja keras melakukan perbaikan secara bertahap, terutama di area yang paling parah, yakni antara Mataindo hingga Posilagon.
“Berkat kerja keras tim di lapangan, perbaikan dan penormalan berhasil diselesaikan pada Jumat dini hari, tepatnya pukul 01.00 WITA di lokasi terakhir Desa Posilagon,” tutup Irvan.
Kepala BPBD Bolsel, Bobi Sampe mengatakan, Banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini telah mempengaruhi ribuan warga, namun tim-tim terkait terus bekerja tanpa henti untuk memulihkan kembali layanan dasar seperti transportasi dan listrik.
“Hingga saat ini, warga di wilayah terdampak diimbau tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan menjaga keselamatan diri masing-masing,” pungkasnya.
***