BOLSEL, ZONAUTARA.com – Warga lingkar tambang di Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel) mempertanyakan kepedulian PT. J-Resources Bolaang Mongondow (JRBM).
Pasalnya, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Pinolosian Timur (Pintim) dan Pinolosian Tengah (Pinteng) merupakan wilayah lingkar tambang dari PT. JRBM yang beroperasi mengeksploitasi kekayaan alam.
Hal itu, dikatakan Ketua Karang Taruna (Karta) Tobayagan Selatan (Tobsel), Rinaldi Potabuga, ketika diwawancarai, Minggu 18 Agustus 2024.
Dikatakannya, kejadian banjir dan tanah longsor itu terjadi pada 13 Agustus 2024 lalu, hingga sampai saat ini kepedulian dari PT. JRBM itu tidak ada.
“Tidak ada bantuan dari PT. JRBM, sampai saat ini. Sangat disayangkan, perusahaan sebesar itu, seakan menutup mata kepada masyarakat lingkar tambang yang terkena musibah,” papar Inal, sapaan akrabnya.
Aktivis kelahiran Tobayagan Selatan itu, mengatakan seharusnya perusahaan PT. JRBM turut andil saat masyarakat menghadapi bencana alam seperti ini.
“Harusnya perusahaan PT. JRBM itu sentuhlah masyarakat yang terdampak banjir belum lama ini,” kata dia.
Lebih jauh, dijelaskannya banjir baru-baru ini ketinggian air itu sampai di perut orang dewasa.
“Airnya sampai di perut orang dewasa, serta bercampur dengan lumpur,” aku dia mengenang kejadian banjir kala itu.
Ditambahkannya, seharusnya perusahaan PT. JRBM jangan hanya mengambil keuntungannya saja tanpa melihat kondisi masyarakat sekitar.
“Janganlah hanya mengambil keuntungan tanpa melihat aspek sosialnya,” harap dia.
Senada, ditambahkan Kabid Kominfo Karang Taruna Tobayagan Selatan Jody Podomi menuturkan seharusnya perusahaan PT JRBM kan bisa menggunakan dana CSR perusahaan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir.
“Kan ada dana CSR perusahaan yang boleh dipakai untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Pintim dan Pinteng,” tukasnya.
Dari informasi yang dirangkum media ini Bupati Bolsel bersama seluruh SKPD, TNI-Polri, aliansi jurnalis Bolsel, PLN Molibagu, Peredam Bolsel, Toko Karya Baru, serta seluruh elemen masyarakat juga saling bahu membahu membantu warga terdampak di Pintim dan Pinteng.
Bantuan berupa sembako dan tenaga dalam pembersihan material serta lumpur di wilayah terdampak.
Terpisah, Superintenden Ekternal Relation PT. JRBM Taufik Pontoh mengaku sejak peristiwa bencana alam itu, mereka masih fokus bantuan darurat di area seputar Kecamatan Lolayan dan sedang membuka akses jalan menuju bolsel via site ke Desa Motandoi.
“Kami belum tembus untuk menjangkau kecamatan Pintim dan Pinteng karena terputusnya jalur ke lokasi,” beber Taufik, via WhatsApp, Senin Pagi, 19 Agustus 2024.
Dia menjelaskan bahwa tim dari PT. JRBM di lapangan baru bisa melakukan pendataan untuk rencana bantuan kepada masyarakat terdampak.
“Bantuannya, berupa sembako dan bantuan lainnya yang dibutuhkan dengan koordinasi bersama Pemda,” tandasnya seraya menegaskan bahwa intinya mereka bukan lambat respon tapi akses yang terputus dan sekitar area perusahaan juga sangat parah.
***