BOLSEL, ZONAUTARA.com—Haji Iskandar Kamaru bukanlah sosok asing bagi masyarakat Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel).
Lelaki kelahiran tahun 1974 di Bolaang Mongondow ini kini dikenal sebagai Bupati di daerah itu.
Namun, di balik posisinya sebagai pemimpin daerah, tersimpan kisah perjuangan panjang yang menginspirasi banyak orang.
Iskandar, alumnus Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, telah terbiasa dengan kehidupan penuh tantangan.
Semasa kuliah, keterbatasan finansial tidak pernah menjadi alasan baginya untuk berhenti bermimpi. Ia aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), organisasi keagamaan yang turut membentuk pemikirannya.
“Keterbatasan bukan hambatan untuk berprestasi,” ungkapnya dengan senyum tenang, Sabtu 12 Oktober 2024.
Masa kuliahnya tidak hanya dihabiskan untuk belajar di kelas. Pemikiran terbukanya membuat Iskandar sering menjadi rujukan teman-teman seperjuangannya dalam berdiskusi.
Pengalaman paling berkesan baginya adalah ketika ia menerima penghargaan dari Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama berupa Al-Qur’an beserta terjemahannya.
“Sampai hari ini, pemberian itu masih saya simpan dengan baik. Ini adalah kenangan berharga yang selalu saya jaga,” ujarnya.
Tak hanya di lingkup akademis dan organisasi, pasangan Deddy Abdul Hamid itu juga berkesempatan memperluas wawasan ke luar negeri. Ia pernah mengikuti program magang di Jepang, negara yang dikenal dengan etos kerja dan disiplinnya. Pengalaman tersebut mengajarkan banyak hal yang ia terapkan dalam kehidupan dan kepemimpinannya saat ini.
“Dalam mengejar mimpi, harus ada tekad kuat, kerja keras, dan semangat pantang menyerah. Namun, yang paling penting adalah doa,” kata Iskandar, seolah memberi pesan kepada generasi muda.
Sebagai pemimpin daerah, Iskandar Kamaru tidak hanya membawa visi pembangunan, tetapi juga semangat untuk menginspirasi anak-anak muda agar tidak pernah berhenti bermimpi.
“Itu yang selalu saya tanamkan dalam diri saya, anak-anak saya, dan generasi muda di sekitar saya,” ujarnya dengan penuh harap.
Melalui perjalanan hidupnya yang berliku, Iskandar membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk berhenti bermimpi. Dengan tekad dan keyakinan, segala tantangan bisa dihadapi, dan mimpi-mimpi besar bisa diwujudkan.