ZONAUTARA.com – Seorang nelayan di Desa Boroko, Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara, dikabarkan menemukan muntahan paus. Temuan nelayan bernama Widy Wading itu diposting oleh akun Facebook Lund Wakid pada Rabu (12/02/2025).
Postingan itu menyebut bahwa Widy Wading menemukan benda yang disebut-sebut bernilai tinggi itu pada Rabu siang, dibawa oleh gelombang angin barat.
Lantas apakah muntahan paus memang bernilai mahal?
Muntahan paus, atau yang dikenal sebagai ambergris, berasal dari sistem pencernaan paus sperma dan kerap ditemukan mengapung di laut atau terdampar di pantai.
Ambergris ini terbentuk dari zat lilin yang dihasilkan usus paus untuk melindungi organ dalamnya dari benda keras, seperti paruh cumi.
Karena proses pembentukannya yang lama dan langka, ambergris menjadi komoditas langka yang hanya ditemukan di lokasi atau momen tertentu.
Sejak lama, ambergris diminati industri wewangian karena kemampuannya memperkuat dan menahan aroma parfum.
Para pembuat parfum kelas atas menghargai ambergris sebagai “emas terapung”, sehingga membuat harganya bisa melambung hingga ratusan juta rupiah per kilogram.
Penemuan bongkahan ambergris oleh masyarakat pesisir kerap menjadi berita utama karena dapat memberikan keuntungan finansial luar biasa.
Meski demikian, status legal dan penanganan ambergris bervariasi di beberapa negara, terutama terkait perlindungan spesies paus sperma.
Sebelum menjual atau memperdagangkan ambergris, perlu dipastikan bahwa tindakan tersebut tidak melanggar peraturan setempat atau hukum internasional.
Yang jelas, muntahan paus ini memang dapat bernilai sangat mahal di pasar gelap maupun pasar resmi, tergantung kualitas dan kebijakan hukum yang berlaku.
***