ZONAUTARA.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara mencatat bahwa perputaran ekonomi di provinsi tersebut masih didominasi oleh Kota Manado, dengan kontribusi mencapai 68,08 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulut tahun 2024.
“PDRB Sulut Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) tahun 2024 sebesar Rp187,37 triliun, dan 68,08 persen dari jumlah tersebut berputar di Kota Manado,” ujar Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, di Manado, Sabtu (15/3/2025).
Selain Manado, empat daerah lain dengan kontribusi ekonomi terbesar adalah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Tomohon. Jika digabung, kelima daerah ini memiliki total PDRB Rp128,076 triliun.
Berdasarkan data BPS Sulut yang dirilis dalam buku Sulawesi Utara dalam Angka Februari 2025, perekonomian Sulut masih terpusat di Kota Manado dengan PDRB sebesar Rp53,01 triliun atau 28,18 persen dari total PDRB Sulut.
Berikut rincian PDRB beberapa daerah lainnya:
Kota Bitung: Rp24,75 triliun (13,16 persen)
Kabupaten Minahasa: Rp24,04 triliun (12,78 persen)
Kabupaten Minahasa Utara: Rp20,28 triliun (10,83 persen)
Kota Tomohon: Rp5,88 triliun (3,13 persen)
Sementara itu, lima kabupaten/kota di Bolaang Mongondow Raya yakni Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow Timur, dan Bolaang Mongondow Selatan—memiliki total PDRB Rp27,419 triliun atau 14,57 persen dari total PDRB Sulut.
Adapun wilayah kepulauan, yang meliputi Kabupaten Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), mencatat total PDRB Rp12,658 triliun atau 6,73 persen dari total PDRB Sulut.
Di sisi lain, PDRB Sulut Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2024 tercatat sebesar Rp107,57 triliun, dengan laju pertumbuhan ekonomi mencapai 5,39 persen.
Kabupaten Minahasa Selatan mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,58 persen, disusul Kota Manado 5,53 persen dan Kabupaten Minahasa 5,49 persen.
Dengan data ini, BPS menilai bahwa aktivitas bisnis dan ekonomi di Sulut masih sangat terkonsentrasi di ibu kota provinsi, sementara daerah lain memiliki tantangan tersendiri dalam mengembangkan perekonomiannya.