Laju deforestasi global melambat, namun hutan tetap terancam

Tutupan hutan global mencapai 4,14 miliar hektar, atau 32 persen dari luas daratan bumi, setara dengan 0,5 hektar per individu.

Editor: Redaktur
Sebagian wilayah hutan di Bolaang Mongondow. (Foto: Ronny A. Buol)

ZONAUTARA.com – Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) meluncurkan laporan Global Forest Resources Assessment 2025 (FRA 2025) pada 21 Oktober 2025 di Bali, Indonesia.

Laporan yang diperkenalkan dalam Global Forest Observations Initiative (GFOI) Plenary ini mengungkapkan kabar baik, bahwa laju deforestasi global telah melambat secara signifikan dalam satu dekade terakhir.

Meskipun demikian, analisis komprehensif terhadap 236 negara dan wilayah ini juga menyoroti ancaman berkelanjutan terhadap ekosistem hutan. Dengan luas tutupan hutan global mencapai 4,14 miliar hektar atau sekitar sepertiga dari total daratan dunia, laporan ini mencatat bahwa laju deforestasi masih berada pada angka 10,9 juta hektar per tahun, sebuah tingkat yang dianggap tinggi dan menimbulkan kekhawatiran serius.

FRA 2025, yang merupakan laporan lima tahunan, tidak hanya menyoroti penurunan laju kehilangan hutan, tetapi juga membawa sejumlah temuan positif lainnya. Lebih dari separuh kawasan hutan dunia kini dikelola di bawah rencana jangka panjang, dan sekitar seperlima dari total hutan telah ditetapkan sebagai kawasan lindung secara hukum. Ini menunjukkan adanya peningkatan upaya global dalam konservasi dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Hutan memegang peranan krusial bagi ketahanan pangan, sumber mata pencarian masyarakat lokal, serta penyedia bahan baku dan energi terbarukan. Lebih dari itu, hutan merupakan habitat vital bagi sebagian besar keanekaragaman hayati dunia, regulator penting siklus karbon dan hidrologi, serta pelindung dari risiko kekeringan, degradasi lahan, erosi tanah, tanah longsor, dan banjir.




Direktur Jenderal FAO, QU Dongyu, dalam Kata Pengantar FRA 2025, menegaskan pentingnya laporan ini: “FRA adalah evaluasi global yang paling komprehensif dan transparan tentang sumber daya hutan beserta kondisi, pengelolaan, dan pemanfaatannya, yang mencakup semua elemen tematik pengelolaan hutan lestari. Data yang dihasilkan memiliki beragam tujuan, mulai dari menginformasikan komunitas global tentang status hutan dan perubahannya, hingga mendukung keputusan, kebijakan, dan investasi terkait hutan dan jasa ekosistem yang disediakannya.”

Beberapa temuan utama

Secara keseluruhan, tutupan hutan global mencapai 4,14 miliar hektar, atau 32 persen dari luas daratan bumi, setara dengan 0,5 hektar per individu. Hampir separuh dari hutan ini berada di wilayah tropis.

Laju kehilangan hutan bersih tahunan telah menurun drastis dari 10,7 juta hektar pada tahun 1990-an menjadi 4,12 juta hektar antara tahun 2015 dan 2025. Penurunan laju deforestasi juga terlihat, dari 17,6 juta hektar per tahun (1990–2000) menjadi 10,9 juta hektar per tahun (2015–2025). Namun, laju perluasan hutan baru juga mengalami penurunan, dari 9,88 juta hektar per tahun (2000–2015) menjadi 6,78 juta hektar (2015–2025).

Hutan yang beregenerasi secara alami menyusun 92 persen dari total luas hutan global (3,83 miliar hektar). Meskipun luasnya menurun sebesar 324 juta hektar antara tahun 1990 dan 2025, laju kehilangan bersihnya melambat signifikan, terutama di Afrika dan Amerika Selatan, sementara Eropa justru mencatat peningkatan.

Hutan primer, yang mencakup setidaknya 1,18 miliar hektar (sekitar sepertiga dari total hutan), juga mengalami kehilangan, namun lajunya telah berkurang separuh dibandingkan awal tahun 2000-an.

Sementara itu, hutan tanaman mencakup sekitar 8 persen dari total luas hutan (312 juta hektar) dan terus meningkat di semua wilayah, meskipun laju peningkatannya melambat secara global dalam dekade terakhir.

Dari sisi ekologi, stok hutan dunia diperkirakan mencapai 630 miliar meter kubik, dengan stok karbon hutan yang meningkat menjadi 714 gigaton.

Upaya konservasi juga menunjukkan hasil positif, di mana sekitar 20 persen hutan (813 juta hektar) kini berada di kawasan lindung yang ditetapkan secara hukum, meningkat 251 juta hektar sejak tahun 1990.

Lebih dari separuh hutan global (2,13 miliar hektar, atau 55 persen) telah berada di bawah rencana pengelolaan, meningkat 365 juta hektar sejak tahun 1990.

Meski demikian, hutan masih menghadapi gangguan serius. Kebakaran hutan memengaruhi rata-rata 261 juta hektar lahan setiap tahun, dengan hampir separuhnya adalah area hutan.

Pada tahun 2020, serangan serangga, penyakit, dan cuaca buruk merusak sekitar 41 juta hektar hutan, terutama di wilayah beriklim sedang dan dingin.

Mengenai kepemilikan, 71 persen hutan dunia dimiliki publik, 24 persen dimiliki swasta, dan sisanya berada di bawah kepemilikan lain atau tidak diketahui.

Tujuan pengelolaan hutan bervariasi; sekitar 1,2 miliar hektar (29 persen) dikelola untuk produksi, 616 juta hektar untuk berbagai penggunaan, sementara kawasan tambahan dialokasikan untuk konservasi keanekaragaman hayati (482 juta hektar), perlindungan tanah dan air (386 juta hektar), dan layanan sosial (221 juta hektar).

FRA 2025 merupakan upaya kolaboratif global yang melibatkan 236 negara dan wilayah. Penilaian ini merupakan hasil kerja keras dari koresponden nasional yang ditunjuk secara resmi dari 197 negara dan wilayah yang berkontribusi data, didukung oleh lebih dari 700 pakar di seluruh dunia.

Laporan ini juga disusun melalui kolaborasi erat dengan organisasi mitra, memastikan efisiensi dan konsistensi dalam pelaporan. Informasi yang terkumpul sangat penting untuk memantau komitmen internasional seperti Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, Persetujuan Paris tentang Perubahan Iklim, Kerangka Kerja Keanekaragaman Hayati Global Kunming–Montreal, dan Rencana Strategis PBB untuk Kehutanan 2017–2030.

Bekerja sebagai jurnalis lebih dari 20 tahun terakhir. Sebelum mendirikan Zonautara.com bekerja selama 8 tahun di Kompas.com. Selain menjadi jurnalis juga menjadi trainer untuk digital security, literasi digital, cek fakta dan trainer jurnalistik.
1 Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com