MANADO, ZONAUTARA.com – Negara tujuan ekspor non migas terbesar Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Mei 2017 adalah Amerika Serikat (AS). Nilai ekspor ke Negeri Paman Sam tersebut mencapai US$ 28,55 juta atau 32,17 persen dari total nilai ekspor. Disusul Korea Selatan dengan nilai US$ 17,26 juta atau 19,46 persen dari total nilai ekspor dan Tiongkok dengan nilai sebesar US$ 12,09 juta atau 13,63 persen dari total nilai ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat, secara kumulatif dari bulan Januari hingga Mei 2017, negara tujuan ekspor terbesar juga tetap AS, yaitu dengan nilai mencapai US$ 150,74 juta atau 35,19 persen dari total nilai ekspor.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi mengurai, total nilai ekspor Sulut bulan Mei 2017 sebesar US$ 88,73 juta. Capaian itu menurun 2,86 persen dibanding bulan April 2017 yang sebesar US$ 91,33 juta.
Bila dibandingkan secara year on year (y on y) dengan bulan Mei 2016, maka nilai ekspor Sulut mengalami penurunan sebesar 11,98 persen atau turun dari US$ 100,80 juta menjadi US$ 88,73 juta.
“Berbagai komoditi yang diekspor tidak hanya melalui Provinsi Sulawesi Utara saja, namun ada juga yang diekspor ke pasar luar negeri melalui pintu ekspor di provinsi lain seperti DKI Jakarta, Jawa Timur dan lain-lain,” kata Marthedy.
Selama tahun 2017 sampai bulan Mei, lanjutnya, nilai total ekspor Sulut sebesar US$ 428,42 juta. Nilai ekspor melalui daerah ini tercatat sebesar US$ 384,95 juta dan sisanya dilakukan melalui provinsi lain sebesar US$ 43,47 juta.
“Secara kumulatif hingga bulan Mei bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, terjadi penurunan nilai ekspor sebesar 5,20 persen, turun dari US$ 451,94 juta pada tahun 2016 menjadi US$ 428,42 juta pada tahun 2017,” jelasnya.
Editor: Ronny A. Buol